"Kita ingin mengangkat derajatnya di hadapan Allah SWT karena wudhu tidak sempurna lantaran dihalangi tinta tato," kata Ketua Baznas-Bazis Provinsi DKI Jakarta, Akhmad Abu Bakar saat ditemui di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Kamis.
Akhmad mengatakan jika wudhunya tak sempurna, maka juga berimbas pada shalat yang juga kurang sempurna.
Padahal, menurut dia, tujuan berwudhu, yakni mensucikan diri sebelum menjalankan ibadah menghadap kepada Tuhan Yang Maha Esa (YME).
"Air wudhunya tidak meresap ke dalam tubuhnya karena tujuan wudhu itu mensucikan," katanya.
Baca juga: Jaksel targetkan 160 orang ikut hapus tato selama Ramadhan

"Jadi tujuannya memang mengangkat derajat, karena orang-orang yang memiliki tato itu artinya penerimaan masyarakat agak kurang pas, ada rasa segan, takut atau tak dihiraukan," katanya.
Baznas-Bazis DKI Jakarta menggelar layanan penghapusan tato gratis selama bulan Ramadhan pada 10-21 Maret 2025. Tahun ini menandai tahun keenam Layanan Hapus Tato Ramadhan oleh Baznas-Bazis DKI Jakarta.
Baca juga: Baznas DKI targetkan 700 orang dihapus tatonya saat Ramadhan 2025

Baznas-Bazis DKI Jakarta menargetkan sebanyak 700 orang di Jakarta dihapus tatonya melalui "Layanan Hapus Tato Ramadhan" tahun 2025 atau bertambah 100 orang dibandingkan target tahun lalu.
Kemudian, walau ditujukan untuk warga DKI Jakarta yang ingin hijrah secara menyeluruh, namun warga ber-KTP non-DKI juga dapat mengikuti program tersebut.
Adapun bagi mereka yang non-Muslim, juga diperbolehkan mengikuti layanan yang selama Ramadhan mulai diadakan hari ini hingga 21 Maret 2025 itu.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025