Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan mengimbau pembeli untuk lebih memperhatikan kebersihan dan tampilan takjil sebelum membelinya agar aman untuk dikonsumsi selama Ramadhan 1446 Hijriah.

"Kami terus melakukan pembinaan kepada pedagang maupun pembeli," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Selatan Fitria Ramdhitabudi di Puskesmas Pembantu Pondok Labu Jakarta, Selasa.

Fitria mengatakan hal itu usai melakukan pengawasan terhadap takjil atau makanan untuk berbuka puasa yang dijual di kawasan Pondok Labu, Cilandak.

Baca juga: Kemenkes juga awasi makanan takjil di Jakarta Barat

Kepala Puskesmas Pembantu Pondok Labu, Putri Atmayanti mengatakan, tak hanya melakukan pengawasan, namun pihaknya juga memberikan edukasi.

"Edukasi itu berupa bagaimana pedagang menjaga kebersihan tempat, cara penyajian hingga kemasan untuk melindungi makanan," katanya.

Karena itu, pihaknya memberikan stiker sebagai bentuk apresiasi dan mereka (pedagang) bersedia untuk diberikan pembinaan oleh Puskesmas.

Diharapkan stiker tersebut dapat menjadi pemberitahuan kepada calon pembeli agar mengetahui tempat membeli takjil yang aman untuk dikonsumsi.

Baca juga: BPOM temukan makanan pengguna pewarna sintetis di Bazar Takjil Benhil

Minimal pembeli juga melihat penampilan dari makanan yang harus tertutup. Penjual atau pedagangnya juga menggunakan sarung tangan plastik atau penjepit makanan untuk mengambil makanannya.

"Lalu terhindar dari binatang-binatang (serangga) yang beterbangan," katanya yang juga mengatakan bahwa Sudinkes Jakarta Selatan (Jaksel) berkomitmen untuk terus melakukan pengawasan pangan selama Ramadhan.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo memastikan harga bahan pangan relatif stabil dan terkendali dengan stok terpenuhi di momen Ramadhan hingga Idul Fitri 1446 Hijriah.

Pramono menjelaskan, meskipun pada tanggal 3-4 Maret lalu sempat ada kekurangan stok dan mengakibatkan harga sedikit naik, namun sekarang secara keseluruhan harga bahan pangan sudah stabil.

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025