“Penyaluran elpiji tercatat mengalami kenaikan sebesar 2,5 persen dari penjualan normal, yakni 29.169 metric ton (MT) per hari, dibandingkan dengan 28.468 MT per hari,” ujar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi di Jakarta, Minggu.
Agus mengatakan bahwa angka tersebut merupakan angka realisasi dari Depot ke SPBE (Stasiun Pengisian Bulk Elpiji).
Secara rinci, realisasi penjualan dari SPBE ke agen elpiji tiap regional PT Pertamina (persero), yakni Marketing Operation Region (MOR) I sebesar 3.497 MT, MOR II sebanyak 2.395 MT, MOR III sebesar 8.500 MT.
Lebih lanjut, penjualan di MOR IV sebesar 4.721 MT, MOR V sebesar 6.117 MT, MOR VI sebanyak 1.896 MT, pada MOR VII sebesar 2.009 MT, dan di MOR VIII sebanyak 34 MT.
Sementara itu, kata dia, sesuai laporan Satgas RAFI, stok LPG juga terpantau aman menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024.
"Hari ini, dari laporan Tim Satgas RAFI, tercatat kondisi stok elpiji sebesar 318.889 Metric Ton (MT) dan rata-rata normal atau Daily Objective Throughput (DOT) 23.637 MT/hari," kata Agus.
Dari jumlah tersebut, ketahanan stok elpiji atau Coverage Days sekitar 13,49 hari.
"Secara umum dapat disampaikan bahwa status elpiji terbilang aman, terutama dari hasil pantauan kami di wilayah Kabupaten Bandung dan Kota Lhokseumawe," kata Agus.
Untuk menjaga kelancaran pasokan energi selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1445 Hijriah, Kementerian ESDM membuka Posko Nasional Sektor ESDM.
Pembukaan Posko Nasional diatur melalui Kepmen ESDM nomor 229.K/HK.02/SJN.R/2024.
"Posko beroperasi sejak tanggal 3 hingga 19 April 2024, bertempat di lantai 4 gedung BPH Migas," kata Agus.
Baca juga: Pemerintah antisipasi lonjakan konsumsi energi jelang Idul Fitri
Baca juga: Menteri ESDM pastikan stok BBM dan LPG Pertamina aman
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024