"Perlu diwaspadai pada daerah Pantai Utara Pulau Jawa, dan juga pada daerah pantai selatan diperkirakan akan mengalami gelombang pasang," kata Kepala Pusat Pengendalian Operasi (Kapusdalops) BNPB Bambang Surya Putra dalam konferensi pers di Zoom Kantor Staf Presiden diikuti dari Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan gelombang tinggi di kawasan itu berpotensi terjadi sekitar 1 hingga 13 April 2024 atau bertepatan dengan masa mudik hingga perayaan Lebaran.
Baca juga: BNPB sarankan pemudik gunakan InaRisk untuk pantau risiko bencana
Sejumlah daerah rawan gangguan rob, di antaranya pesisir di Sukabumi, Jawa Barat, dan Pandeglang, Banten. Selain itu, kerawanan juga berpeluang terjadi di Semarang, Cirebon, Indramayu, Cilacap, Pacitan, dan Kebumen.
Dalam kesempatan itu, Bambang juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai curah hujan ekstrem selama musim mudik, khususnya pada daerah yang dilintasi sungai besar, seperti di Malang, Jawa Timur serta kawasan Jawa Tengah antara lain Kudus, Grobogan, dan Demak.
Dalam agenda yang sama, Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo mengatakan langkah mitigasi cuaca ekstrem ditempuh dengan mengendalikan pertumbuhan awan hujan.
"Kita mencoba mencegah terjadinya hujan deras di beberapa wilayah dengan mengidentifikasi awan hujan yang akan tumbuh dalam 3-6 jam," katanya.
Pihaknya mengerahkan tim modifikasi cuaca untuk mengendalikan pertumbuhan awan hujan.
"Walaupun sekarang hujan sudah jauh berkurang dari potensi sesungguhnya, mudah-mudahan tidak mengganggu pada saat mudik ini," katanya.
Baca juga: BMKG deteksi potensi hujan lebat di koridor mudik Jateng dan Jabar
Baca juga: Komisi VIII minta BNPB tak gunakan hujan buatan untuk atasi karhutla
Baca juga: Indonesia kembangkan sistem peringatan tanah longsor nasional
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024