“Semakin bertambahnya umur, aku semakin menyadari kesehatan secara holistik itu penting banget untuk kualitas hidup lebih prima, meningkatkan energi, dan memperpanjang masa hidup,” kata Salsa saat ditemui dalam acara bincang-bincang bersama di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu.
“Bukan cuma di bulan Ramadhan saja, tapi manfaatnya bisa untuk jangka panjang yaitu membantu mengatasi masalah kesehatan di hari tua nanti. Dalam mencapai tubuh, pikiran, dan jiwa yang sehat serta bahagia bisa diwujudkan dengan motivasi diri yang kuat dan faktor lainnya,” katanya.
Ramadhan kerap menjadi bulan untuk melaksanakan ibadah dan memperbanyak amalan. Periode ini juga seringkali dijadikan momentum untuk memperbaiki diri, baik dari luar maupun dalam diri.
Baca juga: Wujudkan kesehatan holistik melalui herbal
Baca juga: Pentingnya kesehatan holistik guna mewujudkan Indonesia Sehat
Dalam menciptakan kesehatan yang optimal dan seimbang, ada tiga hal yang memiliki keterkaitan kuat satu sama lain, yakni tubuh, pikiran dan jiwa. Oleh karena itu, Salsa membagikan sejumlah kiat untuk menjaga kesehatan holistik selama berpuasa, dan diharapkan dapat dilakukan untuk jangka waktu yang panjang.
Pertama, jaga kondisi fisik selama Ramadhan. Adanya perubahan rutinitas dan waktu makan menjadi kendala yang kerap ditemui masyarakat.
Tubuh pun perlu beradaptasi terhadap kondisi selama Ramadhan. Kondisi fisik yang prima merupakan kunci utama dalam mencapai kesehatan menyeluruh, seperti memperhatikan asupan gizi yang seimbang, mengonsumsi buah-buahan, sayuran, protein hingga karbohidrat kompleks yang seimbang.
“Tidak lupa untuk tetap aktif secara fisik, meskipun dalam intensitas yang lebih rendah, seperti jalan atau melakukan olahraga ringan,” kata Salsa.
Menurut Salsa, sebaiknya hindari olahraga terlalu berat agar tubuh tidak mudah lelah. Dia pun menyarankan untuk melakukan olahraga 30 menit sebelum berbuka puasa agar energi yang dihabiskan selama berolahraga dapat segera diganti dengan asupan makanan saat berbuka.
Kedua, pintar mengelola pikiran. Terkadang, pola tidur yang berubah, serta tekanan dari pekerjaan atau tanggung jawab lainnya dapat menimbulkan kesulitan dalam menahan emosi dan amarah.
Oleh karena itu, atur waktu tidur yang cukup, istirahat yang sesuai, dan kelola stres dengan baik. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti berolahraga atau latihan pernapasan di waktu ngabuburit atau setelah berbuka, membaca buku, dan beraktivitas lainnya sesuai hobi yang disuka.
Terakhir, jaga jiwa tetap bahagia. Penting untuk menghindari perasaan negatif dan hal-hal yang dapat merusak kebahagiaan, serta meminimalkan pemicu stres yang dapat mengganggu suasana hati atau mood.
“Ramadhan cara yang paling tepat untuk kita semakin bugar dan sehat pada tubuh, jiwa, dan raga secara keseluruhan,” tutupnya.
Baca juga: Ahli gizi sebut camilan malam diperlukan di kala puasa
Baca juga: Empat ide olahan ikan berempah, bisa optimalkan kesehatan saat puasa
Baca juga: Pentingnya memantau komposisi tubuh dan tekanan darah selama puasa
Pewarta: Vinny Shoffa Salma
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024