"Bulan ini kami akan langsung buat proses pengadaan. Memang kedatangannya setelah Lebaran, karena kebetulan kita dapat penugasan daging sapi perah 20.000 ton secara bertahap," kata Direktur Utama ID Food, Frans Marganda Tambunan, usai meluncurkan bantuan pangan tahap II bagi keluarga rawan stunting di Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat.
Baca juga: Kemendag pastikan tidak ada keterlambatan impor daging sapi
Sepanjang 2024, ID Food mendapat penugasan dari pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk melakukan impor daging sapi dari Brasil sebanyak 20.000 ton.
Ia mengatakan pihaknya harus menempuh sejumlah proses perizinan dari otoritas berwenang, sehingga proses pengadaan daging sapi impor yang semula untuk mengendalikan gejolak harga pasar saat Ramadhan, harus tertunda.
"Begitu keluar penugasan, ada beberapa prosedur harus kita selesaikan pertama dapat rekomendasi dari Kementerian Pertanian, kedua dapat Surat Persetujuan Impor Kementerian Perdagangan, baru bisa proses pengadaan," katanya menjawab keterlambatan impor daging sapi saat Ramadhan ini.
Frans juga belum bisa memastikan berapa kuota daging sapi perah impor di tahap awal yang sampai di Indonesia usai Lebaran, sebab hal itu melibatkan tim pengadaan.
Baca juga: DPR sarankan Kemendag ikuti Kementan soal impor daging
Baca juga: BUMN Pangan tunggu penugasan impor daging sapi amankan Lebaran 2024
Selain itu, ID Food juga berkewajiban untuk membagi porsi persediaan daging sapi nasional di akhir tahun, untuk mengantisipasi kelangkaan daging di awal 2025.
"Nanti kita update, karena pengadaannya kan pakai tim pengadaan, kemudian akan kita jadwalkan per bulan datang berapa," katanya.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024