"Saya ingin menyampaikan bahwa pergerakan masyarakat pengguna kapal penyeberangan hingga saat ini baru 37 persen," ujar Budi Karya Sumadi, di Bandarlampung, Sabtu.
Baca juga: Antisipasi puncak arus balik, Jabar tunda jadwal masuk sekolah
Ia mengatakan, dengan jumlah pergerakan pemudik pada arus balik hanya 37 persen, maka diperkirakan pemudik akan menyeberang dalam 1-2 hari ke depan.
"Jadi asumsinya ada kecenderungan 63 persen pemudik yang belum pulang dan akan menyeberang dalam 1-2 hari ini, sehingga masyarakat mari kita tunda dulu kepulangan. Bisa kembali ke daerah tujuan setelah tanggal 8 Mei ini saja untuk mencegah penumpukan pada arus balik," ucapnya.
Baca juga: Sejumlah perantau asal Sumatera Barat tunda jadwal mudik
Dia melanjutkan, bagi pekerja tidak perlu khawatir untuk menunda kepulangan, guna mencegah penumpukan kendaraan di pelabuhan penyeberangan.
"Tidak perlu khawatir untuk menunda pulang sampai Senin atau Selasa, sebab pemerintah sudah memperbolehkan adanya pengajuan cuti tambahan, lalu anak sekolah pun masih daring," katanya.
Baca juga: Tiket Kapal Habis Penumpang Tunda Keberangkatan
Menurutnya, pemudik dari Pulau Sumatera yang hendak kembali pulang ke Pulau Jawa diharapkan dapat menunda kepulangan hingga sehari setelah puncak arus balik agar pemudik lebih nyaman dan mudik aman.
"Yang dari Lampung, Sumatera Selatan dan daerah di Sumatera tunda dahulu pulang pada puncak arus balik ini yang terus kita informasikan, karena kalau kembali besok tentu akan padat dan memakan waktu lama," tambahnya.
Baca juga: AP II perkirakan puncak arus balik di Soekarno-Hatta pada Ahad
Baca juga: Dishub: Volume arus balik di Nagreg mulai sama saat puncak arus mudik
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022