Keluarga Sultan Riau-Lingga-Pahang, Tengku Fuad, di Pulau Penyengat, Rabu mengatakan jumlah pengunjung Pulau Penyengat sejak hari pertama Lebaran terus bertambah sampai saat ini
"Hari pertama Lebaran sekitar seribu orang, sementara hari kedua mencapai 5.000-an orang. Hari ini sepertinya lebih dari 7.000 orang," ujarnya.
Fuad mengatakan rata-rata warga menikmati suasana di halaman Masjid Raya Sultan Riau sambil menikmati makanan lokal. Mereka juga menyempatkan shalat di masjid tersebut.
Sebagian warga berkunjung ke rumah saudara dan teman-temannya di Pulau Penyengat.
"Alhamdulillah, Lebaran tahun ini lebih ramai dibanding dua tahun sebelumnya," ucap imam Masjid Raya Sultan Riau itu.
Salah seorang pengunjung, Ayu, mengaku sejak pandemi COVID-19, baru sekarang bisa mengunjungi Pulau Penyengat.
"Kami hanya shalat dan jalan-jalan di Pulau Penyengat," tuturnya.
Risna, pengunjung lainnya, berharap Pulau Penyengat yang merupakan objek wisata berskala internasional lebih terawat.
"Kalau bisa dibuat acara akbar yang menarik saat Lebaran. Ini akan menjadi magnet agar semakin banyak pengunjung ke Pulau Penyengat," katanya.
Pulau Penyengat hanya memerlukan waktu sekitar 15 menit dari Pelabuhan Kuning, Kota Tanjungpinang. Puluhan kapal pompong sejak pagi hingga malam hari mengangkut penumpang dari Pelabuhan Kuning ke Pulau Penyengat, dengan harga tiket Rp7.000/orang.
Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2022