"Seperti biasanya kita laksanakan di Toko Nadoly yang menjadi toko pertama di Kota Palu dan tradisi ini kerap dilaksanakan pada hari kedua Idul Fitri," kata Farid Jafar Nassar, seorang tokoh keturunan Arab di Kota Palu, Selasa.
Baca juga: Warga Garut meriahkan Lebaran dengan menggelar "Ngapungkeun Balon"
Menurut Farid, tradisi Iwwadh ini sudah digelar sejak puluhan tahun yang lalu oleh warga yang tergabung dalam komunitas Islam keturunan Arab di Kota Palu.
Dalam tradisi ini warga keturunan Arab akan berkumpul dan bernyanyi bersama serta berjabat tangan saling memaafkan satu dengan yang lain.
"Bersilaturahim dari rumah ke rumah sesama warga keturunan Arab dan tradisi ini hanya diikuti oleh kaum Adam," kata Farid.
Baca juga: Warga Maninjau Agam sambut Idul Fitri dengan tradisi rakik-rakik
Farid menyebutkan, Iwwadh artinya adalah kembali dengan makna saling mengunjungi dan memberi salam di setiap rumah. Saat pandemi COVID-19 selama dua tahun tradisi ini ditiadakan.
"Tradisi ini kami rayakan setiap hari kedua Idul Fitri," tuturnya.
Puncak tradisi ini adalah membagi-bagikan uang kepada siapa saja yang datang.
Baca juga: Warga Pangkapinang gelar tradisi Nganggung, rayakan Idul Fitri
"Puji pujian kepada Nabi Muhammad SAW juga dilantunkan saat tiba di rumah salah satu warga keturunan Arab dan puncak acara ini juga diisi dengan membagi-bagikan uang," katanya.
Pewarta: Kristina Natalia
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022