Libur Lebaran, tahun ini, masyarakat bisa menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarga dan teman karena pemerintah mengeluarkan kebijakan cuti bersama untuk hari raya.
Berkunjung ke Taman Safari Indonesia bisa menjadi pilihan karena letaknya yang masih bisa dijangkau dari ibu kota. Pengunjung yang tidak membawa mobil sendiri kini mendapatkan pilihan lain untuk berkeliling kawasan konservasi tersebut untuk melihat satwa, yaitu naik mobil "buggy".
Waktu menunjukkan pukul 15.00, udara yang dingin setelah hujan tidak menghalangi ANTARA untuk naik mobil terbuka berkapasitas enam orang ini. Setelah mengikuti prosedur keamanan dan protokol kesehatan, rombongan langsung meluncur menuju Safari Journey.
Baca juga: Bayi-bayi satwa di Taman Safari Bali lahir menjelang akhir 2021
Baca juga: Sandiaga namai gajah di TSI "Pulisia", miliki arti pulihkan Indonesia
Safari Journey, area satwa, biasanya bisa diakses dengan mobil pribadi atau bus jika bersama rombongan. Menaiki mobil terbuka "buggy" memberikan pengalaman yang sangat menyenangkan pada musim libur Lebaran ini, terutama jika menyukai satwa.
Berbeda ketika naik mobil, dengan "buggy", seolah tidak ada jarak antara pengunjung dengan satwa karena tidak terhalang kaca. Sensasinya seperti menjelajah hutan, dari balik masker, pengunjung bisa menghirup segarnya udara alam terbuka.
"Wewangian" dari satwa, yang biasanya membuat pengunjung menutup hidung, justru memberi sinyal betapa tidak ada jarak dengan satwa yang dibiarkan hidup di area yang dirancang semirip mungkin dengan habitat aslinya.
Sesekali, terdengar gemericik air dari sungai kecil dan "nyanyian" dari kerumunan gajah, mereka menjulurkan belalainya ketika melihat manusia seolah meminta makan. Di lain waktu, mobil harus berhenti sebentar karena ada rusa kecil yang berada di tengah jalan.
Selama perjalanan, pemandu menjelaskan secara singkat satwa yang dilihat dan apa status konservasi mereka, seperti "endangered" (terancam) , "critically endangered" (kritis) atau "vulnerable" (rentan). Mobil juga akan berhenti sekitar 1-2 menit di setiap area satwa supaya bisa berfoto atau merekam aktivitas satwa.
Meski bisa berada sedekat mungkin dengan satwa, pengunjung tidak diizinkan memberi makan apalagi turun dari "buggy" dengan tujuan apa pun. Pengunjung juga diminta tidak memprovokasi satwa selama di sana.
Jika ingin memotret satwa dengan kamera atau ponsel, jangan menggunakan lampu flash karena bisa mengganggu mereka.
Demi keamanan diri dan satwa di Taman Safari, sebaiknya ikuti aturan tersebut betapa pun menggemaskannya satwa yang melintas di depan mata.
Rute Safari Journey untuk mobil "buggy" ini sedikit berbeda dibandingkan dengan yang menggunakan mobil tertutup. Dengan "buggy", pengunjung akan diajak ke area karnivora yang memiliki jarak aman antara lintasan kendaraan dengan habitat satwa.
Baca juga: Dengan prokes ketat, TSI Cisarua siapkan acara Imlek di Istana Panda
Di sini, pengunjung tidak akan melihat singa yang berjalan-jalan bebas layaknya di hutan rimba. Singa, puma dan macan tutul di area ini hidup di area terbuka yang dikelilingi parit besar, supaya mereka tidak menyeberang ke lintasan kendaraan.
Selama di area karnivora, mobil "buggy" tidak bisa berhenti lama demi keamanan.
Berkeliling Safari Journey dengan mobil "buggy" ini memerlukan waktu satu jam, waktu yang sangat singkat untuk bercengkrama dengan satwa.
Libur Lebaran
Wisata yang diikuti ANTARA hari itu merupakan bagian dari program Staycation with Buggy Journey yang diadakan Safari Resort. Saat ini, berkeliling melihat satwa dengan mobil terbuka itu hanya bisa diikuti oleh tamu yang menginap di Safari Resort.
"Mengenalkan konservasi secara nyata. Biasanya, pengunjung hanya melihat dari mobil. Sekarang, dengan 'buggy', bisa melihat dari jarak dekat," kata perwakilan dari bagian pemasaran Safari Resort, Rahmatullah, kepada ANTARA.
Untuk merasakan berkeliling Safari Journey dengan mobil "buggy", pengunjung harus merogoh kantong mulai dari Rp1,4 juta untuk penginapan, sarapan, makanan ringan, tiket masuk Taman Safari Indonesia Bogor dan perjalanan dengan mobil "buggy".
Berkeliling Safari Journey dengan mobil "buggy" adalah satu dari sekian atraksi wisata yang ada di Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor. Jika ingin berinteraksi langsung dengan hewan sambil menjelajah hutan, pengunjung bisa memilih Gajah Trail, naik gajah berkeliling Safari Journey.
Salah seorang pengunjung Taman Safari Indonesia, Silvanus Chakra Puspita, naik Gajah Trail bersama putrinya pada libur Lebaran ini.
"Sekitar 15 menit. Lintasannya menegangkan, tapi, aman untuk anak usia 5 tahun," kata Chakra.
Taman Safari juga memiliki program Safari Malam, berkeliling melihat satwa saat malam hari, yang diadakan secara terbatas pada musim libur Hari Raya Idul Fitri tahun ini, yaitu mulai tanggal 2 sampai 8 Mei.
Selain memberikan pengalaman yang berbeda, atraksi wisata pada malam hari ini juga bertujuan agar wisatawan tidak menumpuk pada siang hari selama liburan yang masih berlangsung di tengah pandemi.
Pengelola Taman Safari Indonesia meminta calon pengunjung untuk membeli tiket secara dalam jaringan demi kenyamanan dan keamanan selama berkunjung.
Libur Lebaran kali ini semakin berwarna masyarakat bisa lebih leluasa berkumpul dengan keluarga dan bepergian ke luar rumah.
Kasus COVID-19 boleh jadi sudah semakin turun dan cakupan vaksinasi juga semakin luas, tapi, protokol kesehatan tetap nomor satu selama libur Lebaran.
Baca juga: Liburan ke Taman Safari, diimbau beli tiket online
Baca juga: Tujuh destinasi untuk "healing" di Jabodetabek
Baca juga: Taman Safari Bogor kenalkan bayi beruang coklat baru
Baca juga: Liburan ke Taman Safari, diimbau beli tiket online
Baca juga: Tujuh destinasi untuk "healing" di Jabodetabek
Baca juga: Taman Safari Bogor kenalkan bayi beruang coklat baru
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022