Banyak cara untuk menambah ilmu agama seperti melalui baca buku atau menghadiri acara kajian agama IslamJakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar RI di Windhoek bersama dengan warga Indonesia di Namibia mengadakan kegiatan Tausiah Ramadhan dengan tema "Spirit Ramadhan dan Muhasabah Diri" secara daring.
Tausiah Ramadhan yang disampaikan oleh Ustadz Faiz Husaini itu diikuti oleh para WNI yang tengah menempuh pendidikan doktoral di Universitas Al-Azhar, Kairo pada Jumat (22/4), menurut keterangan KBRI Windhoek yang diterima di Jakarta, Selasa.
Duta Besar RI untuk Namibia Wisnu Edi Pratignyo mengatakan bahwa kegiatan tausiah menjadi sarana pertemuan yang efektif antara staf KBRI dengan WNI di Namibia selama bulan suci Ramadhan.
Dalam kesempatan itu, Dubes Wisnu menyampaikan harapan agar tausiah dapat meningkatkan ilmu dan pengetahuan agama warga Muslim Indonesia di Namibia.
Baca juga: Iqbaal Ramadhan dan budaya kopi dari luar negeri
"Banyak cara untuk menambah ilmu agama seperti melalui baca buku atau menghadiri acara kajian agama Islam. Adanya acara seperti ini kita bisa mendengarkan langsung dari Ustadz dan akan lebih mudah dicerna dalam menimba ilmu agama Islam," ujarnya.
Sesuai dengan tema tausiah, Ustadz Faiz mengajak jamaah tausiah untuk mempertahankan kualitas ibadah yang telah dilakukan sepanjang Ramadhan ke bulan-bulan berikutnya.
Menurut dia, terdapat empat semangat Ramadhan yang dapat meningkatkan ketakwaan.
"Spirit yang pertama adalah keimanan, selanjutnya aspek individu yang meningkatkan amalan di bulan suci Ramadhan, lalu aspek ketiga adalah aspek sosial seperti memberi sesama umat Muslim, dan aspek keempat adalah kontinuitas dalam beribadah," kata Ustadz Faiz.
Baca juga: Buka puasa rasa Indonesia di Belanda
Selain itu, dia menambahkan bahwa akhir Ramadhan juga menjadi waktu yang baik bagi kaum Muslim untuk introspeksi diri (muhasabah).
Beberapa aspek muhasabah yang dapat dilakukan, kata dia, antara lain muhasabah dalam aspek ibadah, pekerjaan, usia, rezeki, dan kehidupan sosial.
Dia juga menjelaskan beberapa cara muhasabah.
"Muhasabah dilakukan dengan pertama, tidak menutup diri dari masukan orang lain; kedua, bersahabat dengan orang saleh; dan ketiga, menyendiri," ucap Ustadz Faiz saat menutup tausiahnya.
Baca juga: Muslim Indonesia dan Mancanegara Berbuka Puasa Bersama di Brisbane
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022