Dalam sesi konsultasi itu, dr. Vetinly dan dr. Paulina menyampaikan bahwa secara umum atlet harus cukup kalori agar bisa menjalani program latihan yang padat di tengah puasa.
"Yang perlu diperhatikan atlet agar tetap fit dan imun terjaga saat menjalankan puasa adalah kecukupan kalori, komposisi makanan serta cairan dan elektrolit," pesan Vetinly dalam rilis PBSI.
Selain kalori, atlet juga dituntut untuk sangat memperhatikan komposisi makanan dan minuman saat sahur dan berbuka, seperti memperbanyak karbo kompleks, serat, dan protein. Vetinly juga mewanti-wanti atlet agar mengurangi makanan yang tinggi akan lemak jenuh.
Dia menjelaskan, menu sahur sebaiknya lengkap mengandung semua makronutrien seperti karbohidrat, protein, dan lemak, serta micronutrien seperti vitamin dan mineral.
"Karbohidrat sebaiknya yang kompleks, juga cukup serat agar bisa menyediakan energi yang cukup sepanjang hari. Tidak lupa juga asupan protein untuk memberi efek kenyang lebih lama," tutur dia.
Saat berbuka, atlet disarankan untuk terlebih dulu meminum air putih satu hingga dua gelas, dan dilanjutkan dengan makanan sederhana yang mengandung karbohidrat seperti kurma atau jus buah.
Vetinlu menjelaskan, "untuk menu-menu takjil seperti kolak, yang banyak lemak jenuh, santannya bisa diganti dengan susu rendah lemak atau 'fiber cream'".
Baca juga: PBSI panggil tunggal putra Pelatnas Cipayung untuk konsultasi gizi
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021