"Kita tahan diri dulu, silaturahim di rumah saja. Biar perantau dan wisatawan yang duluan menikmati destinasi wisata Sumbar," katanya saat memberikan sambutan Sholat Idul Fitri di Padang, Rabu.
Menurut dia warga Sumbar masih punya kesempatan untuk berwisata di negeri sendiri pada akhir masa liburan atau pada hari libur lainnya. Sementara perantau dan wisatawan hanya punya waktu terbatas, sekali dalam setahun untuk berwisata di Sumbar.
Jika semua orang bersamaan mengunjungi destinasi pada saat yang sama pula, dikhawatirkan akan terjadi macet sehingga perantau dan wisatawan yang datang kurang bisa menikmati.
Namun menurut dia itu hanya sebatas imbauan. Meski diharapkan diperhatikan oleh masyarakat, tetapi tidak harus atau wajib.
"Ini imbauan. Mudah-mudahan bisa jadi pertimbangan bersama,"katanya.
Sementara itu Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit meminta perantau atau wisatawan untuk tetap waspada perubahan cuaca yang kadang terjadi secara tiba-tiba.
"Jika hujan lebat, waspada longsor pada beberapa titik rawan," katanya.
Bagi yang akan berwisata ke pantai diminta waspada gelombang tinggi yang berpotensi terjadi.
Sumbar memiliki destinasi yang lengkap mulai dari wisata dasar laut, pantai, danau, dataran tinggi hingga pegunungan.
Seni budaya dan kuliner daerah juga sangat mendukung pariwisata karena memiliki kekhasan dan rasa yang sudah diakui dunia.
Baca juga: Polda Sumbar prediksi puncak kemacetan terjadi di objek wisata
Baca juga: Pameran kuliner Minang digelar di Masjid Raya Sumbar
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019