"Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban yang dialami warga terdampak bencana banjir yang melanda delapan kabupaten dan satu kota di Provinsi Bengkulu selama bulan Ramadhan," kata Direktur Utama RTV, Artine S. Utomo, di Jakarta, Jumat.
Artine mengungkapkan melalui Rajawali Foundation bantuan telah dikirim sejak tanggal 14-15 Mei 2019 ditujukan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkulu menggunakan transportasi darat.
Pengiriman bantuan ke BPBD Bengkulu terwujud melalui kordinasi dan kolaborasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Bantuan yang telah kami kirimkan berupa 1.000 boks air mineral, 37 boks minyak telon, 76 boks makanan anak-anak, 46 boks obat flu herbal untuk anak-anak, 1 boks obat maag bermerek, dan 7 boks makanan suplemen,” papar Artine.
Seperti diketahui, tanggal 27 April 2019 bencana alam banjir dan tanah longsor terjadi di Bengkulu, yang berdampak di delapan kabupaten dan satu kota di provinsi tersebut.
Berdasarkan data Pemerintah Provinsi Bengkulu, hingga saat ini, sebanyak 17 orang meninggal dunia, 12.000 orang mengungsi, 15 jembatan putus, 3.880 warga terdampak bencana, 184 rumah rusak, akibat bencana tersebut.
Walaupun status tanggap darurat bencana banjir di Bengkulu telah dicabut oleh BPBD setempat per tanggal 3 Mei 2019 lalu, menurut Artine, kegiatan terkait penanggulangan bencana dan pencarian korban yang hilang terus dilakukan.
Selain itu, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah juga menegaskan bahwa bantuan dari pusat dan masyarakat luas masih sangat dibutuhkan untuk penanggulangan bencana yang terjadi di provinsinya.
Sebelumnya, pada tahun 2018, RTV bersama unit bisnis lainnya juga turut memberikan bantuan kemanusiaan kepada sekitar 100 orang karyawan dari Rajawali Property Group (RPG), Eagle High Plantation (EHPt) dan Express Grup, dan masyarakat di Lombok Barat dan Lombok Timur saat gempa besar melanda Lombok.
Pada tahun yang sama, RTV melalui program Rajawali TV Peduli dan unit bisnis lainnya bersama Rajawali Foundation melalui PMI menyalurkan bantuan kemanusiaan ke masyarakat sebagai korban bencana alam gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Archi Indonesia sendiri merupakan salah satu unit bisnis Rajawali di bidang pertambangan yang selama ini memiliki kepedulian besar dalam misi-misi sosial, termasuk membantu penanggulangan bencana alam.
Archi Indonesia adalah salah satu perusahaan yang pertama mengirimkan emergency rescue team hingga tuntas membantu masyarakat pada saat terjadi bencana gempa dan tsunami besar di Sulawesi Tengah tahun lalu.
Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019