Warga Halmahera Selatan kesulitan mengakses air bersih
Selasa, 28 Mei 2024 12:58 WIB
Warga membawa jeriken berisi air bersih dengan perahu ketinting yang diambil dari sumur galian di Desa Tawabi, Kecamatan Bacan Barat, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, Selasa (28/5/2024). Desa Tawabi yang dihuni sekitar 135 kepala keluarga (KK) dan berada di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) itu masih kesulitan mendapatkan air bersih sehingga mereka terpaksa harus menyeberang ke Pulau Wiring menggunakan perahu ketinting dengan menempuh jarak sekitar 500 meter untuk mengambil air dari sumur-sumur galian dekat bibir pantai guna kebutuhan sehari-hari. ANTARA FOTO/Andri Saputra/tom.
Warga membawa jeriken berisi air bersih dengan perahu ketinting yang diambil dari sumur galian di Desa Tawabi, Kecamatan Bacan Barat, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, Selasa (28/5/2024). Desa Tawabi yang dihuni sekitar 135 kepala keluarga (KK) dan berada di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) itu masih kesulitan mendapatkan air bersih sehingga mereka terpaksa harus menyeberang ke Pulau Wiring menggunakan perahu ketinting dengan menempuh jarak sekitar 500 meter untuk mengambil air dari sumur-sumur galian dekat bibir pantai guna kebutuhan sehari-hari. ANTARA FOTO/Andri Saputra/tom.
Warga mengisi air berih ke dalam jeriken saat mengambil air di sumur galian Desa Tawabi, Kecamatan Bacan Barat, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, Selasa (28/5/2024). Desa Tawabi yang dihuni sekitar 135 kepala keluarga (KK) dan berada di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) itu masih kesulitan mendapatkan air bersih sehingga mereka terpaksa harus menyeberang ke Pulau Wiring menggunakan perahu ketinting dengan menempuh jarak sekitar 500 meter untuk mengambil air dari sumur-sumur galian dekat bibir pantai guna kebutuhan sehari-hari. ANTARA FOTO/Andri Saputra/tom.