Mila, pedagang kerak telor setempat mengatakan, dia siap ramaikan pameran kuliner alias sajian masakan itu. Yang menarik, dia siap meramaikan bukan berjualan tetapi sebagai pengunjung.
"Ribet kalau jualan. Mau jadi pengunjung saja, mencoba makanan-makanan khas Betawi dan lihat perlombaan," kata Mila, ketika ditemui di Setu Babakan, Jumat.
Sama dengan Mila, Romli juga tidak akan berpartisipasi dalam lomba tetapi dia akan berkunjung seperti Mila.
Romli mengatakan, dikarenakan jika berjualan di pameran itu hanya dapat berjualan kerak telor saja, tetapi dagangan yang lainnya tidak boleh dibawa. Oleh karena itu, dirinya enggan jika harus berjualan di sana. "Jualan di sini aja. Soalnya ga boleh bawa dagangan yang lain. Kan ini ada kelapa juga, ga boleh dibawa. Cuma kerak telor saja," ujarnya.
Tetapi, Romli mengatakan, anaknya yang juga berjualan kerak telor akan turut berpartisipasi dalam Pameran Kuliner Betawi Tempo Doeloe.
Pameran kuliner ini merupakan rangkaian acara dari Festival Budaya Betawi yang digelar oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta dalam rangka memeriahkan peringatan HUT ke 492 Jakarta.
Di dalam festival itujuga akan ada pagelaran pantun Betawi dan lomba pantun Betawi antar-SMA seluruh wilayah Provinsi DKI Jakarta.
Juga baca: Pemprov DKI buka kesempatan warga menggelar acara di Kampung Betawi
Juga baca: Menengok kedai antik ala Jakarta kontemporer di Setu Babakan
Juga baca: Adat Betawi jadi tema Gebyar Pernikahan Indonesia 2019
Juga baca: Melestarikan budaya dengan berjualan pakaian khas Betawi
Pewarta: Ganet Dirgantara dan Citra Herman
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019