Selamat hari raya Idul Fitri, mudah-mudahan kita semua, Prabowo, Sandi, dosa-dosanya diampuni oleh Allah SWT, Pak Jokowi dan saya juga, mudah-mudahan kita dipersatukan lagi."Jakarta (ANTARA) - Cawapres Ma'ruf Amin mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1440 H kepada lawan politiknya dalam Pemilihan Presiden 2019, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Ketua Majelis Ulama Indonesia nonaktif tersebut juga berdoa agar seluruh dosa Prabowo-Sandi serta ia dan Presiden Joko Widodo diampuni oleh Allah SWT.
Hal itu ia sampaikan usai melaksanakan ibadah salat Idul Fitri di Masjid Alhuda Talang, Pegangsaan, Menteng, atau tepatnya di masjid belakang Gedung MUI Jakarta, Rabu.
"Selamat hari raya Idul Fitri, mudah-mudahan kita semua, Prabowo, Sandi, dosa-dosanya diampuni oleh Allah SWT, Pak Jokowi dan saya juga, mudah-mudahan kita dipersatukan lagi," kata Ma'ruf.
Ia berharap agar di antara pasangan capres dan cawapres dapat berekonsiliasi dan bersatu untuk membangun bangsa, di atas kemenangan politik semata.
"Karena membangun bangsa lebih penting daripada sekadar menang. Menang kalah itu sudah biasa dalam pilpres. Karena itu, seharusnya tidak menjadikan kita bermusuhan karena kita saudara sebangsa dan se-Tanah Air. Oleh karenanya, saya ingin membangun hubungan yang lebih baik lagi," kata Ma'ruf.
Dalam perayaan Idul Fitri 1440 H ini, Cawapres Ma'ruf Amin memaknai hari besar umat Muslim tersebut sebagai momentum bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk kembali kepada kebaikan dan kerukunan, terutama setelah adanya perbedaan pandangan politik pada pemilihan presiden tahun ini.
Ia mengimbau agar masyarakat Indonesia dapat melupakan segala perbedaan, terutama terhadap pandangan politik masing-masing. Menurut dia, tugas kita sebagai warga negara yang lebih utama adalah membangun bangsa, di atas segala perselisihan yang mengakibatkan perpecahan.
"Seusai pileg dan pilpres kemarin, seperti ada gaduh. Kita selesaikan, kita kembali sesuai kesepakatan bahwa kita kembali membangun bangsa dan negara siapa pun pemenangnya," katanya.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019