Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Bukittinggi Erwin Umar di Bukittinggi, Senin, mengatakan setidaknya ada 10 kuliner yang mesti dicicipi jika wisatawan berkunjung ke daerah itu mengisi libur Lebaran.
Tujuan pertama yaitu Los Lambuang di Pasar Lereng. Di sini bisa dijumpai nasi kapau dan katupek kapau.
Nasi kapau merupakan menu istimewa yang terdiri dari nasi dan lauk utama lalu ditambah potongan kecil lauk-pauk lainnya, kuah gulai serta bumbu rendang. Sementara katupek kapau yaitu hidangan ketupat yang disantap bersama kuah gulai yang nikmat.
Dari Pasar Lereng bergeser ke pasar penampungan Pasar Atas, dapat dijumpai jajanan lain seperti pisang kapik yaitu pisang kepok yang dibakar lalu dipipihkan (kapik) disantap dengan kelapa parut yang dimasak dengan gula merah.
Di Pasar Atas juga dapat ditemui menu lain seperti ampiang dadiah yaitu jajanan susu kerbau yang difermentasi disantap bersama beras ketan yang sudah ditumbuk lalu disiram gula merah. Jajanan ini dapat dinikmati dengan atau tanpa serutan es.
Kuliner lainnya yaitu karupuak sanjai yang sering dijadikan sebagai oleh-oleh sehabis berwisata di Bukittinggi. Selain di Pasar Atas, karupuak sanjai banyak dijual di sepanjang jalan selepas batas kota Bukittinggi menuju Padang Luar, Kabupaten Agam.
Sementara di Pasar Bawah, ada jajanan tradisional seperti inti dan kacimuih. Inti biasa disajikan dalam acara perayaan seperti pesta pernikahan atau acara adat. Inti terbuat dari beras ketan dan kacimuih terbuat dari singkong.
Jika sedang berwisata di kawasan Ngarai Sianok, menu yang tidak boleh dilewatkan adalah itiak lado mudo. Rasa itiak lado mudo yang pedas cocok dengan hawa sejuk di Sianok.
Jangan lupa pula singgah di rumah makan Padang yang sudah dapat ditemui sejak memasuki batas kota dari arah Padang. Di restoran Padang, menu yang harus dicoba yaitu ayam pop yang lembut berwarna putih kecoklatan.
Baca juga: Bukittinggi tawarkan 10 pilihan destinasi wisata liburan Lebaran
Baca juga: Polisi: empat titik jalur Padang-Bukittinggi rawan macet dan bencana
Pewarta: Syahrul Rahmat
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019