"Program ini sudah berlangsung untuk ke tujuh kalinya di Tabanan, dengan tujuan membantu masyarakat Tabanan untuk mudik menggunakan moda transportasi yang aman dan nyaman serta tetap menjaga harmonisasi antarumat di Tabanan," kata Komandan Kodim 1619 Tabanan, Letkol. Toni Sri Hartanto, saat melepas peserta mudik di kantor bupati setempat, Sabtu.
Didampingi Sekda Tabanan I Gede Susila, ia melepas 11 bus yang siap diberangkatkan ke tempat tujuan, di antaranya, 6 bus tujuan Surabaya, 2 bus tujuan Malang, 2 bus tujuan Jember-Banyuwangi, dan 1 bus tujuan Tasikmalaya. Dengan total jumlah peserta mudik bersama tahun 2019 adalah 475 orang.
Bupati Tabanan dalam sambutannya yang dalam hal ini dibacakan oleh Sekda I Gede Susila, mengatakan bahwa Kabupaten Tabanan merupakan salah satu kabupaten yang mempunyai masyarakat yang heterogen dan memiliki berbagai perbedaan.
“Perbedaan yang ada di tengah-tengah masyarakat Tabanan merupakan modal bagi Pemerintah Kabupaten Tabanan bersama-sama masyarakat Tabanan untuk bergerak maju membangun Tabanan,” ungkapnya.
Ia mengimbau agar perbedaan ini menjadi suatu perekat persaudaraan dan persatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia, sehingga mampu mewujudkan kerukunan antar umat beragama dan mampu mengelola perbedaan dengan baik.
Menurutnya bahwa mudik ke kampung halaman saat Hari Raya Idul Fitri merupakan tradisi bagi masyarakat Indonesia, demikian juga untuk masyarakat Muslim Tabanan. “Bahwa kampung halaman itu penting. Karena merupakan Tanah air, dimana kita dilahirkan. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Tabanan senantiasa mendorong pelaksanaan Mudik Bersama secara rutin setiap tahun,” ungkapnya.
“Saya berharap, dengan kegiatan mudik bersama ini, masyarakat yang hendak merayakan Hari Raya Idul Fitri di kampung halaman dan bersilaturahmi dengan keluarga dapat tiba di tempat tujuan dengan selamat, aman, dan nyaman," kata dia..
Pewarta: Naufal Fikri Yusuf/Pande Yudha
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019