Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Pamekasan Farid Anwar di Pamekasan, Sabtu, mobil ambulans yang disediakan untuk layanan mudik Lebaran ini adalah mobil operasional Palang Merah Indonesia (PMI), dan dimaksudkan untuk mempermudah pelayanan apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kecelakaan lalu lintas.
"Jika terjadi kecelakaan dan membutuhkan langkah cepat, petugas tinggal menghubungi pos pantau induk," kata Farid.
Sebab, sambung dia, di pos pantau induk Lebaran yang ada di area Monumen Arek Lancor Pamekasan itu, pihaknya tidak hanya menyediakan dua unit ambulans saja, akan tetapi lengkap dengan sopir.
"Dan di masing-masing pos pantau yang ada di Pamekasan ini, kami juga menugaskan tenaga medis, dengan bekerja sama dengan petugas dari Palang Merah Indonesia," katanya.
Dia pun menjelaskan, selama arus mudik dan balik Lebaran 1440 Hijriah kali ini, pihaknya juga mempersiapkan Puskesmas yang ada di sepanjang jalur mudik di Kabupaten Pamekasan untuk memberikan layanan khusus.
"Jadi, Puskesmas yang ada di sepanjang jalur mudik mulai dari Kecamatan Tlanakan, hingga Kecamatan Larangan, kami tunjuk sebagai Puskesmas rujukan apabila terjadi kecelakaan lalu lintas," katanya.
Sementara itu, pada musim mudik Lebaran 1440 Hijriah kali ini Dinas Perhungan (Dishub) Pemkab Pamekasan telah mendirikan pos pantau mudik Lebaran tersebar di beberapa kecamatan.
Perinciannya di Pantai Talang Siring di Kecamatan Larangan, Sotabar, Kecamatan Pasean, di terminal Barang di Kecamatan Tlanakan dan area Monumen Arek Lancor di Kecamatan Kota Pamekasan.
Di masing-masing pos pantau ini ditempati sembilan personel dari Dishub Pamekasan, dan personel gabungan dari unsur TNI-Polri, serta petugas media dari Dinas Kesehatan Pemkab Pamekasan.
Pemantauan mudik Lebaran ini telah berlangsung mulai H-7 Lebaran hingga H+7 Lebaran dengan total jumlah personel gabungan sebanyak 447 orang.
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019