"Dilarang truk melintas jalur tersebut sejak H-3 Lebaran," kata Kepala Satlantas Polres Kampar, AKP Fauzi di Pekanbaru, Jumat.
Dia mengatakan sesuai rencana pelarangan truk dan kendaraan bermuatan besar tersebut akan berlangsung selama sepekan sejak 2-8 Juni 2019.
Langkah pelarangan itu sebagai upaya untuk mengantisipasi kepadatan arus kendaraan yang berpotensi menyebabkan kemacetan panjang selama arus mudik di dua provinsi bertetangga tersebut.
Meski begitu, masih diizinkan truk yang memuat bahan kebutuhan pokok serta truk tangki bahan bakar minyak untuk melintas demi kepentingan masyarakat.
Kabupaten Kampar merupakan jalur favorit warga untuk melintasi dua provinsi di tengah pulau Andalas itu. Meski sejatinya ada beberapa jalur lainnya yang bisa dimanfaatkan para pemudik.
Satlantas Polres Kampar telah menyiapkan berbagai skema untuk membuat para pemudik tetap nyaman meski arus puncak mudik terjadi.
Di antaranya adalah menempatkan sejumlah personel Polisi gabungan mulai dari Lantas, Sabhara, Reserse dan unit lainnya ke dalam satu tim pengurai kemacetan. Sejumlah tim tersebut kini telah disebar dan siap bertugas di beberapa titik yang selama ini kerap menjadi biang kemacetan, terutama areal pasar.
Di sisi lain, arus kendaraan mudik di jalan Lintas Timur tepatnya di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau hingga Jumat terpantau masih normal dan belum terjadi lonjakan kendaraan meski mengalami peningkatan.
Sementara, Kepala Satlantas Polres Indragiri Hulu AKP Oka M Syahrial memprediksi puncak arus mudik baru akan terjadi pada Sabtu (1/6) besok, terutama yang datang dari selatan arah Jambi maupun sebaliknya dari arah Pekanbaru.
Ia menjelaskan intensitas kendaraan akan meningkat melalui Inhu, mengingat para pemudik yang datang dari Jakarta ataupun dari wilayah Utara seperti Medan telah berangkat minimal Jumat (31/5) dan diperkirakan akan tiba di Jalan lintas timur pada malam tersebut.
Begitu juga dengan pegawai yang ada di Palembang atau Jambi dan Pekanbaru, diperkirakan akan melewati Inhu pada hari tersebut.
“Ini akan jadi awal peningkatan intensitas kendaraan, khususnya roda empat atau pribadi, hingga jelang malam takbiran,” sebut AKP Oka.
Diungkapkan Kasat, dirinya sudah meminta kepada seluruh personil yang terlibat dalam Posko Pengamanan maupun Posko Pelayanan, jangan sampai lengah dengan situasi tersebut. Terutama daerah daerah yang rawan kemacetan, harus cepat diantisipasi. Misalnya daerah yang terdapat pasar kaget.
“Sebelum pasar kaget dimulai, personel harus sudah amankan wilayah tersebut,” katanya.
Pewarta: Anggi Romadhoni
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019