Perawat posko kesehatan Jasa Marga Triyani (39) mengatakan keluhan masuk angin seringkali disampaikan para pemudik yang singgah di posko yang beroperasi 24 jam itu.
"Kemarin ada 15 orang (yang singgah di posko kesehatan). Kalau Rabu (29/5), ada 14 orang," ujar Triyani.
Triyani mengaku para pemudik menghadapi berbagai keluhan sakit. Tapi, masuk angin menjadi keluhan yang paling banyak disampaikan para pemudik yang menggunakan ruas tol Jakarta-Cikampek itu.
"Biasanya memang karena (mereka) tidak makan. Tapi setahu saya, kalau musafir memang diperbolehkan makan (selama perjalanan)," ujar Triyani.
Selain memberikan obat-obatan, Triyani juga meminta para pemudik untuk beristirahat di posko kesehatan setidaknya selama 30 menit hingga tubuh mereka bugar kembali.
Baca juga: Menkes imbau pemudik cek kesehatan dan cek kendaraan
Para pemudik akan menjalani beberapa pemeriksaan di posko kesehatan Jasa Marga itu mulai dari pemeriksaan tensi darah, detak jantung, dan kadar oksigen.
Semua pemeriksaan kesehatan itu diberikan secara cuma-cuma oleh Jasa Marga.
Posko kesehatan Jasa Marga berlokasi di lima titik di sepanjang jalan tol Jakarta-Cikampek yaitu di kilometer 18, kilometer 33, kilometer 39, kilometer 41, dan kilometer 70.
Posko kesehatan itu akan beroperasi selama 24 jam selama arus mudik mulai H-10 lebaran atau pada 26 Mei sampai 6 Juni.
"Selama arus mudik, saya tidur di posko ini. Saya bertugas sampai 4 Juni. Pada 5 Juni, saya pulang dan akan ada petugas pengganti di sini," ujar perawat yang tinggal di Kecamatan Tambun Kabupaten Bekasi itu.
Salah seorang pemudik yang singgah di posko kesehatan itu Supono (43) mengaku terbantu dengan perawatan posko kesehatan di ruas tol Jakarta-Cikampek tersebut.
"Memang melelahkan, (saya) bermacet-macetan di jalan. Tapi, (kondisi itu) memang sudah tradisi setahun sekali berkumpul dengan keluarga seluruhnya. Jadi, mau macet atau apa, ya hajar terus," ujar Supono yang mengaku ingin mengunjungi kerabatnya di Cikampek.
Baca juga: BPJS Kesehatan siagakan dokter di posko mudik
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019