“Pemantauan pasar tersebut terus dilakukan guna memastikan kecukupan dan kestabilan harga barang pokok di Kabupaten Bengkayang,” ujar Plt. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bengkayang, Sundun saat dihubungi di Bengkayang, Kamis
Pemantauan dikatakan Sundun menyasar mulai dari pasar swalayan, pasar sayur tradisional dan sejumlah toko sembako.
“Selain memantau stok dan kestabilan harga kita juga melakukan pemeriksaan terhadap barang-barang baik yang berlabel Malaysia yang masuk secara ilegal atau barang barang yang kedaluwarsa,” jelas dia.
Sejauh ini dari hasil pemantauannya menunjukkan stok barang dan harga masih stabil dan aman. Meskipun ada kenaikan harga sejumlah komoditas pangan, namun masih wajar.
“Semuanya harga masih aman dan kenaikan harga masih dalam batas kewajaran. Yang naik saat ini seperti gula, telur ayam dan cabe rawit. Selama ini masyarakat juga tidak ada yang komplain marah-marah, karena harga yang naik tidak terlalu melonjak," katanya.
Sundun berharap, khusus bagi umat muslim yang merayakan Lebaran semua kebutuhan dapat dipenuhi, dan tidak dirusak oleh harga pasar.
Sementara itu, pemilik minimarket di Kabupaten Bengkayang, Ricky mengatakan bahwa dirinya tidak pernah menjual barang dari Malaysia.
Sementara untuk menyisir barang yang sudah tak layak dikonsumsi atau kedaluwarsa, Ricky mengatakan pihaknya memiliki sistem untuk penanganan barang kadaluwarsa.
"Kita selalu sortir barang, dua bulan jelang masa tidak layak pakai atau konsumsi. Kita biasanya tarik, kita ada program untuk itu. Jadi kita pastikan aman. Saat ini kesediaan stok barang akan aman selama bulan Ramadhan dan jelang lebaran,” jelas dia.
Baca juga: Pertamina tambah pasokan gas elpiji di Bengkayang selama Ramadhan
Pewarta: Dedi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019