"Hari ini kami menggelar Rakor lintas sektoral dalam rangka melihat kesiapan instansi terkait lainnya dalam pengamanan dan pelayanan untuk kelancaran umat Muslim dalam merayakan Lebaran," kata Didi Haryono di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan, rapat koordinasi tersebut bertujuan untuk menyamakan visi-misi, interpretasi dan persepsi. Ini juga untuk mengevaluasi sejauh mana kesiapan TNI-Polri dan pemerintah setempat menghadapi agenda ke depan terutama Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah.
Menurut dia, pengamanan Lebaran 2019 ini harus belajar dari tahun sebelumnya untuk menjaga stabilitas dan ketertiban di masyarakat.
"Berdasarkan analisis data, setiap menjelang atau pascalebaran angka kriminalitas dan kecelakaan lalu lintas cenderung meningkat. Oleh karena itu rapat ini kita laksanakan dalam rangka mengantisipasi dan mengatasi hal tersebut," ungkapnya.
Ia menambahkan, secara umum hingga pagi ini situasi Kamtibmas di wilayah hukum Polda Kalbar masih kondusif, sehingga dia meminta agar pihak-pihak terkait bersama masyarakat tetap menjaga kondisi tersebut.
Berdasarkan analisis data biro operasi Polda Kalbar, setiap menjelang, pada saat, dan pasca lebaran, angka kriminalitas dan kecelakaan lalu lintas cenderung meningkat, namun pada tahun 2018 justru mengalami penurunan.
Dilihat dari jenis kejahatan konvensional yang terjadi selama Operasi Ketupat tahun 2017 di wilayah hukum Kalbar sebanyak 120 kejadian, apabila dibandingkan dengan tahun 2018 sebanyak 84 kejadian atau mengalami penurunan sebesar 30 persen, untuk kejahatan transnasional sebanyak 1 kasus, di tahun 2018 mengalami kenaikan menjadi 2 kasus atau naik 100 persen.
Selain itu, pelanggaran lalu lintas berupa tilang selama 16 hari masa Operasi Ketupat tahun 2017 sejumlah 838 kasus, atau mengalami penurunan pada tahun 2018 menjadi sebanyak 433 kasus dengan trend penurunan sebesar 48,33 persen, kemudian teguran tahun 2017 sejumlah 2.901 pelanggaran, dan tahun 2018 sejumlah 2.244 pelanggaran atau ada penurunan trend sebanyak 22,65 persen.
Demikian juga, lakalantas tahun 2017 sebanyak 28 kejadian, atau mengalami penurunan tahun 2018 sebanyak 15 kejadian dengan turun sebesar 46,42 persen, korban meninggal tahun 2017 sebanyak 9 orang, dan tahun 2018 sebanyak 9 orang.
Ia menambahkan, pihaknya akan melaksanakan operasi kewilayahan kendali pusat selama 16 hari dengan mengedepankan kegiatan preemtif, preventif serta penegakkan hukum. "Dengan operasi ini, diharapkan pelaksanaan Lebaran 2019 di wilayahnya bisa berjalan aman dan kondusif," katanya.*2***
Pewarta: Andilala
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019