Dari pantauan Antara di jalan penghubung jalur pantura dengan jalur selatan Jateng, khususnya ruas batas Kabupaten Brebes dan Kabupaten Banyumas hingga Wangon, Kabupaten Banyumas, Minggu, jalan nasional tersebut dalam kondisi bagus.
Bahkan, ruas jalan mulai dari perbatasan Brebes dan Banyumas hingga pertigaan Ajibarang saat sekarang sudah menggunakan konstruksi beton sehingga tidak lagi bergelombang seperti sebelumnya, sedangkan ruas jalan Ajibarang hingga Wangon secara umum terpantau dalam kondisi halus dengan aspal "hotmix".
Sementara di ruas Wangon-Jatilawang, Kabupaten Banyumas, yang merupakan bagian dari jalur selatan Jateng telah menggunakan konstruksi beton meskipun sebagian di antaranya masih dalam proses pengerjaan, yakni di sekitar pertigaan Klapagading, Kecamatan Wangon.
Di ruas jalan tersebut sedang dilakukan pekerjaan pembangunan jalan menggunakan konstruksi beton sepanjang 1.200 meter. Hingga hari Minggu (19/5), ruas jalan yang belum dicor beton terpantau masih tersisa sekitar 100-150 meter pada lajur Wangon-Jatilawang.
Akan tetapi pada ruas Jatilawang-Rawalo, Kabupaten Banyumas, dan ruas Rawalo-Sampang, Kabupaten Cilacap, kondisi jalan bergelombang sehingga pemudik khususnya yang mengendarai sepeda motor harus berhati-hati terutama ketika hendak melintasi jembatan Sungai Tipar, Desa Margasana, dari arah Jatilawang karena ada gundukan aspal di ujung jembatan.
Sementara di ruas Sampang-Buntu, jalan nasional yang berada di perbatasan Kabupaten Banyumas dan Cilacap itu secara umum dalam kondisi bagus dengan aspal "hotmix" meskipun terdapat jalan yang bergelombang. Selain itu, sebagian ruas jalur selatan Jateng tersebut telah menggunakan konstruksi beton.
Kondisi serupa juga terlihat di ruas Buntu hingga batas Kabupaten Banyumas dan Kebumen karena banyak terdapat jalan bergelombang serta tambalan sehingga kurang nyaman ketika dilalui kendaraan.
Kendati demikian, pada ruas jalan nasional tersebut saat sekarang masih dilakukan pekerjaan konstruksi beton sepanjang 1.100 meter di ruas Desa Kecila hingga Kedungpring, Kecamatan Kemranjen, Banyumas. Hingga hari Minggu (19/5) terpantau masih sekitar 200 meter yang belum dicor beton, yakni pada lajur jalan Buntu-Kebumen.
Terkait dengan proyek perbaikan jalan tersebut, Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Banyumas Ajun Komisaris Polisi Himawan Aji Angga mengatakan dalam rapat koordinasi beberapa waktu lalu, diketahui bahwa batas akhir pengerjaan proyek adalah tanggal 21 Mei dan diharapkan dapat diaktifkan pada tanggal 25 Mei 2019. "Sekarang tinggal kita cek komitmen dari pelaksana proyek," katanya.
Disinggung mengenai titik kemacetan yang perlu diantisipasi pada masa arus mudik, dia memprediksikan kemacetan yang terjadi tidak terlalu signifikan karena pada Lebaran 2019, Jalan Tol Trans-Jawa telah tersambung.
Kendati demikian, dia mengatakan pihaknya justru mewaspadai kemungkinan terjadinya kemacetan di Ajibarang pada masa arus balik Lebaran 2019 karena adanya "bottleneck" atau penyempitan akibat pertemuan arus kendaraan dari jalan lingkar dan jalan utama, yakni di pertigaan SPBU Ajibarang.
"Termasuk juga imbas dari objek wisata Waduk Penjalin (Paguyangan, Kabupaten Brebes), jadi efeknya biasanya sampai ke tempat kita," katanya.
Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat yang hendak kembali ke Jakarta pada masa arus balik Lebaran 2019 untuk menggunakan jalur alternatif, antara lain Sokaraja-Purbalingga-Belik-Pemalang dan selanjutnya masuk jalan tol.
Ia mengatakan masyarakat yang hendak kembali ke Jakarta pada masa arus balik tidak disarankan masuk tol lewat Brebes karena sudah terlalu padat.
Dalam kesempatan terpisah, Pengawas Jalan Nasional Ruas Wangon-Purworejo Kodir mengatakan pekerjaan pengecoran jalan di ruas Wangon-Menganti (Klapagading) dan ruas Buntu-Sumpiuh (Kecila-Kedungpring) ditarget selesai pada H-14 Lebaran.
"Pekerjaan ruas jalan lainnya akan dilanjutkan setelah lebaran hingga akhir tahun 2019," katanya.
Baca juga: Banyumas kebut perbaikan jalur alternatif
Baca juga: Ruas jalan nasional di Banyumas mulai diperbaiki
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019