Ganjar tiba di Wisma Perdamaian tepat pukul 19.00 WIB dengan didampingi istri Siti Atikoh dan putra semata wayangnya Muhammad Zinedine Alam Ganjar.
Setelah rehat sejenak, Ganjar beserta rombongan langsung menempati barisan pertama untuk melaksanakan ibadah salat isya dan tarawih.
Bertindak sebagai imam adalah Ketua Majelis Ulama Indonesia Jateng Kiai Haji Ahmad Darodji dan pemberi tausiah Ketua Kantor Wilayah Kementerian Agama Jateng KH Farkhani.
Ibadah Salat Isya dan Tarawih Keliling ini merupakan pelaksanaan pertama dari rangkaian tarling yang diselenggarakan Badan Amalan Islam Pemprov Jateng dari 6-26 Mei 2019.
Selain pimpinan tinggi di Provinsi Jawa Tengah, masyarakat juga nampak memenuhi gedung Wisma Perdamaian bahkan sampai halaman.
Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan bahwa kekhusyukan mesti dijadikan tujuan utama menjalani hidup di sepanjang Bulan Suci Ramadhan.
"Agar ini dijadikan mutiara renungan pribadi. Ada tiga catatan jenis puasa, puasa orang awam, puasanya orang istimewa, dan puasa orang tingkat tinggi," katanya.
Untuk meningkatkan kualitas ibadah puasa, Ganjar berharap masyarakat rela berbagi, khususnya berbagi menu puasa agar persaudaraan semakin erat, terlebih pada masing-masing pribadi yang berbeda pilihan politik.
"Punya pisang goreng kirim ke tetangga, punya kolak dikirim, punya masakan apapun kirim ke tetangga, berbagai menu buka puasa pada saudara kita, termasuk pada yang beda pilihan politik kemarin," ujarnya.
KH Farkhani menambahkan tidak ada alasan bagi warga Indonesia untuk mengeluh atau tidak taat dalam menjalankan ibadah puasa.
"Kita bersyukur melaksanakan ibadah puasa di negara Indonesia karena durasinya hanya sekitar 13 jam, sedangkan durasi puasa negara di belahan bumi bagian utara mencapai 22 jam. Ini juga harus kita syukuri," katanya.
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019