"Ya kita sudah ada Gerakan Indonesia Bersih, kita harus sepakat bersih itu kan amanah dari Allah bahwa kita harus bersih, oleh karenanya sejalan dengan kehidupan individu kita, marilah kita buat Indonesia bersih. Termasuk pada saat mudik," ujar Menhub Budi di Kawasan Car Free Day (CFD), Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu.
Menhub Budi menjelaskan gerakan mudik tanpa sampah itu dapat dilakukan dengan cara menyediakan tempat pembuangan sampah lebih banyak seperti di pelabuhan, stasiun dan bandara.
Hal tersebut sebagai upaya dukungan gerakan Indonesia bersih agar masyarakat teredukasi dengan bahaya plastik yang dapat menjadi sumber penyakit bagi generasi penerus bangsa.
"Di sarana dan prasarana transportasi pelabuhan-pelabuhan, kapal, stasiun, kereta api, bandara, pesawat, terminal, bus dan lainnya harus ada pembuangan sampah yang baik," katanya.
Lebih lanjut, Ia menuturkan akan lebih fokus mengajak stakeholder di lingkungan Kementerian Perhubungan khususnya Direktorat Perhubungan Laut untuk mulai konsentrasi agar tidak membuang sampah plastik di laut. Karena laut merupakan daerah kritis yang masih dianggap tempat pembuangan sampah bagi sebagian masyarakat yang belum teredukasi dengan baik.
"Di laut adalah satu daerah yang kritis karena banyak sekali stakeholder laut itu mengabaikan dan menganggap laut itu adalah daerah belakang dan
tetap buang sampah, oleh karenanya saya akan mengajak stakeholder laut terutama pertamakali untuk sama-sama marilah konsen untuk kebersihan dan dengan itu diantaranya plastik menjadi perhatian utama bagi kita," katanya.
Gerakan Indonesia bersih ini menjadi identitas nasional dari semua kegiatan aksi bersih atau peduli sampah yang dilakukan baik oleh pemerintah, perusahaan, maupun masyarakat.
Sebagai salah satu negara kepulauan terbesar, Indonesia memiliki banyak potensi sumber daya kelautan dan perikanan termasuk potensi wisata yang sudah menjadi tujuan wisata dunia.
Karena itu, kampanye ini mengajak seluruh pihak agar jangan sampai sampah plastik mengancam kelangsungan hidup manusia, terutama bagi masyarakat Indonesia yang pangannya bergantung pada hewan laut seperti ikan, kerang, tiram, dan sebagainya.
Kegiatan ini dihadiri oleh Menteri Koordonator Bidang Maritim Luhut, B Panjaitan, Titiek Puspa, dan para istri menteri kabinet kerja juga
dimeriahkan oleh marching band dari Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP).
Baca juga: Kominfo pastikan sinyal 4G lancar di jalur mudik
Baca juga: Pemerintah prediksi 31 Mei puncak arus mudik 2019
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019