Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menargetkan Jalan Tol Palembang-Betung dapat beroperasi secara fungsional pada mudik Lebaran tahun depan.

Dody menargetkan ruas tol ini untuk dapat fungsional pada kuartal I 2026.

"Insya Allah mudik Lebaran 2026 bisa kita fungsionalkan untuk Tol Palembang-Betung," katanya dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Kementerian PU akan terus mendukung percepatan penyelesaian ruas tol ini.

"Kami akan terus dukung pembangunan proyek ini agar selesai tepat waktu karena ini memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat," kata Dody.

Baca juga: Menteri PU: Tol Palembang-Pangkalan Balai fungsional pada 2026

Baca juga: Menteri PU mendukung penyelesaian JTTS Tahap II Palembang-Betung

Jalan Tol Palembang-Betung terdiri dari tiga seksi dengan panjang total 69,19 km.

Seksi 1 Palembang-Rengas dan Seksi 2 Rengas-Pangkalan Balai sepanjang 54,5 km dan saat ini progres pembangunannya telah mencapai 70,69 persen.

Sementara Seksi 3 Pangkalan Balai-Betung sepanjang 14,69 km saat ini progres konstruksinya mencapai 12,65 persen.

Pembangunan jalan tol ini dilaksanakan dengan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) oleh badan usaha jalan tol (BUJT) PT Hutama Karya.

Pembangunan Seksi 1 dan 2 senilai Rp2,67 triliun dilaksanakan oleh kontraktor PT Waskita.

Sementara Seksi 3 dikerjakan oleh kontraktor PT Hutama Karya Infrastruktur dengan nilai investasi Rp2,1 triliun.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Selatan Hardy Siahaan mengatakan Jalan Tol Palembang-Betung sangat penting bagi masyarakat di Sumatera Selatan.

"Kehadiran tol ini sangat membantu pergerakan dari Bakauheni ke Jambi bahkan sampai Aceh. Sesuai arahan Bapak Menteri (PU), kami harap tol ini dapat fungsional sebelum Lebaran 2026 karena akan sangat membantu arus mudik dan arus balik," ujar Hardy.

Kehadiran tol ini akan memangkas waktu tempuh dari Palembang ke Betung secara efektif. Tol ini bermanfaat memangkas waktu tempuh Palembang-Betung secara signifikan dari sekitar tiga jam menjadi satu jam, meningkatkan efisiensi distribusi logistik yang berdampak pada penurunan biaya transportasi, serta memacu pertumbuhan ekonomi wilayah dan pemerataan pembangunan di Sumatera Selatan.

Baca juga: Tol Keramasan Palembang mulai ramai oleh kendaraan asal Pulau Jawa

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025