Jakarta (ANTARA) - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengapresiasi purna pekerja migran Indonesia yang memiliki pabrik susu dan mengatakan bahwa upaya seperti itulah yang diharapkan Presiden Prabowo.
Kementerian P2MI melalui pernyataannya pada Selasa mengatakan bahwa mantan PMI yang bernama Slamet Priyono itu sempat bekerja secara prosedural atau legal selama lima tahun di Korea Selatan. Kini, Slamet memiliki pabrik susu kambing etawa di Demak, Jawa Tengah.
“Sebenarnya, usaha ini seperti yang diharapkan oleh Presiden kita. Pak Prabowo selalu mendorong kita supaya semua aktivitas kita itu menciptakan lapangan (kerja),” kata Karding saat mengunjungi pabrik susu tersebut.
Dia berharap apa yang dilakukan Slamet bisa menjadi contoh dan motivasi bagi purna pekerja migran lain untuk membuka usaha sendiri.
Dalam kunjungannya, Karding juga melihat proses produksi susu kambing etawa, mulai dari pemerasan hingga dikalengkan.
Dia berjanji kementeriannya akan membantu pemasaran dan manajemen pengelolaan usaha Slamet.
“Terutama kebutuhan untuk buka pasar dan manajemen pengelolaan pemasarannya. Nanti teman-teman dari kementerian juga ikut mencarikan akses atau membantu. Nanti biar ini berkembang besar, tidak hanya nanti 50 pegawai, tetapi mungkin bisa sampai 100, bahkan lebih,” kata Karding.
Sementara itu, Slamet mengaku merasa terbantu setelah mengikuti prosedur pemerintah saat berangkat ke luar negeri untuk bekerja secara legal.
Penghasilannya sebagai pekerja migran kemudian dimanfaatkan untuk membuka usaha susu kambing etawa di kampung halamannya.
Dia juga mengatakan usahanya itu juga didasarkan pada niat untuk membantu para purna pekerja migran yang ingin mendapatkan penghasilan.
“Saya memang concern dari tahun 2012 itu untuk membantu teman-teman purna yang pulang. Dananya itu gotongan (patungan) dengan teman-teman untuk membangun seperti ini. Kami, terus terang, sampai sekarang belum menggunakan (pinjaman) bank,” kata Slamet.
Dia mengatakan bisnis tersebut akan terus dikembangkan dan menjadi pembelajaran bagi purna pekerja migran di daerah lain.
Slamet juga mengajak purna-purna pekerja migran lain untuk berinvestasi pada usahanya dengan skema bagi hasil.
Baca juga: Menteri P2MI bahas pelatihan pekerja migran dengan Gubernur Jateng
Baca juga: Menteri P2MI: PMI ilegal di Kamboja 80.000 orang
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025