Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat harga bawang merah lebih terkendali pada Ramadhan 2025 dibandingkan tahun lalu karena saat itu melebihi Rp100 ribu per kilogram (kg).

"Bawang merah dengan level harga Rp71.258,04 per kilogram. Jadi, cukup tinggi, meskipun ini kita patut bersyukur masih lebih terkendali dibandingkan situasi yang sama pada 2024. Pada Ramadhan tahun lalu, sempat menyentuh Rp100.087,27 per kg," ujar Kepala BPS DKI Jakarta Nurul Hasanudin di Jakarta, Selasa.

Walau begitu, lanjutnya, harga bawang merah pada Maret 2025 memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,11 persen.

Selain bawang merah, komoditas lainnya yang juga menyumbang inflasi bulanan Jakarta pada Maret 2025 yakni cabai merah (0,04 persen). 

Harga cabai merah pada Ramadhan dan Lebaran 2025 Rp75.817,49 per kg atau lebih rendah dibandingkan Ramadhan 2024 yang mencapai sekitar Rp89 ribu per kg.

"(Cabai merah) ini menjadi komoditas musiman yang memang sangat fluktuatif harganya. Untuk pengendalian harga cabai merah tidak mudah, membutuhkan ekosistem yang juga terkait konsumsi masyarakat. Masyarakat masih sangat suka dengan cabai segar. Inilah yang kemudian menjadikan harga cabai sangat berfluktuatif," jelas Hasanudin.

Hasanudin mengatakan cabai merah memberi andil inflasi sebanyak 11 kali dan deflasi sebanyak empat kali dalam dua tahun terakhir (2024-2025).

Adapun Jakarta tercatat mengalami inflasi bulanan sebesar dua persen pada Maret 2025 terhadap Februari 2025.

Selain bawang merah dan cabai merah, tiga komoditas utama lainnya yang memberikan andil inflasi bulanan Jakarta yakni tarif listrik dengan andil sebesar 1,57 persen, emas perhiasan (0,06 persen), dan daging ayam ras (0,05 persen).

Baca juga: Inflasi Maret di Jakarta capai dua persen

Baca juga: Rano yakin mudik gratis juga mampu tekan inflasi di Jakarta

Baca juga: BPS: Inflasi Jakarta Januari 2025 lebih rendah dibanding nasional


Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025