Komoditas yang dominan mendorong inflasi ini adalah tarif listrik yang memberikan andil inflasi sebesar 1,18 persen.

Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS) M Habibullah mengatakan di Jakarta, Selasa, bahwa tarif listrik merupakan komoditas utama yang memberikan andil tertinggi terhadap inflasi bulanan pada Maret 2025 dengan kontribusi sebesar 1,18 persen.

Ia menuturkan bahwa pada Maret 2025 terjadi inflasi secara bulanan sebesar 1,65 persen month-to-month (mtm), dengan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 105,48 pada Februari 2025 menjadi 107,22 pada Maret 2025.

Pihaknya mencatat bahwa kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan yang terbesar adalah perumahan, air listrik, dan bahan bakar rumah tangga dengan inflasi sebesar 8,45 persen mtm.

“Komoditas yang dominan mendorong inflasi ini adalah tarif listrik yang memberikan andil inflasi sebesar 1,18 persen. Komoditas lain yang juga memberikan andil inflasi adalah bawang merah dengan andil inflasi sebesar 0,11 persen,” ujar M Habibullah.

Ia menyampaikan bahwa komoditas lain yang juga memberikan andil besar terhadap inflasi bulanan Maret 2025 adalah cabai rawit (0,06 persen), emas perhiasan (0,05 persen), dan daging ayam ras (0,03 persen).

Sedangkan menurut komponen, ia menyatakan bahwa seluruh komponen mengalami inflasi. Komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,24 persen mtm, dengan andil sebesar 0,16 persen dan komoditas emas perhiasan menjadi kontributor utama.

Terkait kelompok harga diatur pemerintah, ia mengatakan bahwa komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah tarif listrik (1,18 persen) dan tarif angkutan antarkota (0,02 persen).

Selanjutnya, Habibullah menuturkan bahwa komponen harga bergejolak mengalami inflasi sebesar 1,96 persen mtm dengan andil inflasi sebesar 0,33 persen.

Dia menyampaikan bahwa komoditas utama dalam komponen harga bergejolak yang memberikan andil inflasi adalah bawang merah (0,11), cabai rawit (0,06), daging ayam ras (0,03), beras (0,02), dan bawang putih (0,02).

“Selain itu, terdapat komoditas yang masih memberikan andil deflasi pada Maret 2025, yaitu tarif angkutan udara dengan andil deflasi sebesar 0,04 persen,” ujarnya lagi.

Pemerintah memberikan diskon tarif angkutan udara untuk pembelian tiket penerbangan pada 24 Maret-7 April 2025 berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 18 Tahun 2025 tentang Pajak Pertambahan Nilai Atas Penyerahan Jasa Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri Kelas Ekonomi Yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2025.

BPS juga mencatat bahwa Indonesia mengalami inflasi secara tahunan sebesar 1,03 persen year-on-year (yoy) dan secara tahun kalender sebesar 0,39 persen year-to-date (ytd).

Baca juga: BPS sebut inflasi tahunan Maret 2025 mencapai 1,03 persen yoy

Baca juga: BPS mencatat inflasi tahunan Maret 2025 lebih rendah dari Maret 2024

Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025