Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kabupaten Malang Willy Deny Permana di Malang, Rabu, mengatakan jalur alternatif yang disediakan melalui ruas jalan di Malang bagian timur.
"Untuk jalur alternatif di sisi timur melalui Kecamatan Turen masuk ke Kecamatan Sumbermanjingwetan dan nanti sampai di jalur lintas selatan (JLS)," kata Willy.
Selain itu, Willy menyatakan untuk kendaraan wisatawan yang akan menuju Malang bagian selatan juga bisa mengambil ruas jalan di bagian tengah Kabupaten Malang.
Jalur tengah, lanjutnya bisa diakses melalui wilayah Kecamatan Kepanjen - Pagak - Sumbermanjing Kulon yang juga mengarah ke JLS.
"Kalau yang jalur yang tengah ketika posisinya hujan atau setelah hujan itu berlumpur, kami tambahkan rambu bersimbol licin," ujarnya.
Dishub pun mengimbau agar wisatawan bisa mengambil rute alternatif tersebut, sebab untuk jalur utama menuju wisata pantai di Malang bagian selatan kondisinya masih dalam proses pelebaran.
Berdasarkan survei terakhir yang dilakukan oleh Forkopimda Kabupaten Malang, di jalur simpang empat Gondanglegi hingga ke simpang empat Balai Kambang masih dalam tahap pengerjaan proyek pelebaran jalan.
Baca juga: Wisatawan diminta patuhi imbauan keselamatan di Pantai Selatan Malang
Baca juga: Mengenal Candi Singosari, salah satu ikon wisata sejarah di Malang
"Pekerjaan pelebaran jalan oleh Balai Besar Jalan Nasional dengan panjang 32 kilo meter yang dibagi dua lot, yakni 16A dan 16B," ucap dia.
Meski jalur tersebut dilintasi kendaraan tetapi pihak tidak menyarankan wisata melalui jalan tersebut, lantaran ada beberapa bagian jalan yang berlubang.
"Sisi utara simpang empat Gondanglegi sampai makam Bantur relatif bisa dilalui meski ada beberapa lubang. Kalau di simpang empat Balai Kambang itu lebih parah kondisinya, makanya silahkan menggunakan jalur alternatif," katanya.
Adapun beberapa pantai di Malang Selatan yang bisa menjadi pilihan wisatawan untuk menghabiskan waktu libur dalam momen Idul Fitri 2025, seperti Batu Bengkung, Lenggoksono, Banyu Anjlok, Balekambang, Bajulmati, hingga Goa Cina.
Pewarta: Ananto Pradana
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2025
