Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto menyalami ribuan warga yang hadir dalam acara gelar griya atau "open house" di Istana Kepresidenan Jakarta, dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.

Usai bersalaman dan menerima tamu pejabat, mulai dari menteri Kabinet Merah Putih, mantan Presiden dan mantan Wakil Presiden, para duta besar negara sahabat di Ruang Kredensial, Istana Merdeka, Jakarta, Prabowo kemudian menyambangi Halaman Tengah Istana tempat masyarakat sudah berkumpul dan menunggu Presiden.

Sesaat setelah tiba di barisan masyarakat yang sudah menunggu, Prabowo pun disambut dengan riuh sorak sorai ketika hendak bersalaman dengan masyarakat.

Prabowo yang mengenakan baju muslim berbahan satin dan berwarna emas, dilengkapi peci hitam itu, juga tampak antusias menyapa masyarakat yang sudah antre sejak Senin pagi.

Masyarakat pun seakan tidak ingin kehilangan momen itu. Sambil bersalaman dengan tangan kanan, mereka juga sigap mengabadikan momen lewat kamera ponsel yang digenggam di tangan kiri.

Prabowo juga tampak menepuk pundak salah seorang masyarakat yang terlihat sudah paruh baya. Kepada anak-anak, Presiden juga tampak mendekatkan kepala dan mencium dahi, selayaknya orang tua kepada anak.

Masyarakat dari berbagai daerah, hingga berbagai profesi, seperti pengemudi ojek daring, yang juga ikut mengantre untuk bersalaman dengan Presiden.

Salah satu pengemudi ojek daring, Iwan, mengajak serta anak dan istri ke Istana, dengan tetap memakai jaket perusahaan.

"Di Istana kita tidak (diminta) lepas jaket, kalau masuk mal justru kita disuruh lepas jaket, berarti Istana hebat. Enggak perlu dilepas-lepas karena ini mata pencaharian kita," kata Iwan.

Masyarakat yang sudah antre di gerbang Jalan Majapahit diminta untuk memasuki kawasan Istana Kepresidenan Jakarta, dan berkumpul di halaman tengah Istana.

Sambil menunggu Presiden tiba, mereka juga dipersilakan untuk menikmati hidangan dengan aneka menu, seperti bako, teppanyaki, nasi goreng, ketupat sayur, hingga rendang.

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025