Adapun pemerintah telah merancang kebijakan mudik dengan menerapkan sistem kerja flexible working arrangement/FWA bagi ASN. FWA ini berlaku pada 24–27 Maret 2025 sesuai dengan Surat Edaran Menteri PANRB Nomor 2 Tahun 2025.
"Memang kita di tahun ini, pemerintah membuat satu desain mudik yang baik ya, karena satu minggu sebelumnya sudah FWA, setelah itu ada cuti bersama di hari Kamis dan Jumat," kata Bahlil saat ditemui awak media di kawasan Slipi, Jakarta, Senin.
"Jadi, betul-betul pemudik tahun ini mungkin macetnya tidak terlalu kelihatan, karena mudiknya itu sudah berjalan sejak satu minggu lalu dan lebih lancar," sambungnya.
Ia juga mengungkapkan telah berkeliling ke berbagai wilayah di Indonesia untuk memastikan bahwa tingginya jumlah pemudik tahun ini berkontribusi pada perputaran ekonomi daerah.
Bahlil menilai banyaknya masyarakat yang kembali ke kampung halaman mampu meningkatkan konsumsi dan aktivitas ekonomi di berbagai sektor.
"Saya sendiri keliling ke seluruh Indonesia, ke pulau-pulau di Indonesia dan saya pastikan bahwa tingkat pemudik balik, banyak itu. Itu memutar ekonomi di daerah," ujar Bahlil.
"Dan ini adalah sebagai instrumen untuk membangun apa yang disebut pemerintahan pertumbuhan ekonomi," lanjutnya.
Selain itu, Bahlil pun menyoroti makna Lebaran sebagai momentum kemenangan bagi umat Muslim setelah menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh.
Menurutnya, hari raya ini tidak hanya membawa kebahagiaan dalam konteks spiritual, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat luas.
"Dan satu lagi, inilah hari kemenangan bagi seluruh umat manusia, khususnya umat Muslim," pungkas dia.
Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025