Sudahi segala bentuk perselisihan dan caci maki
Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak seluruh umat Islam untuk senantiasa menjaga semangat Ramadhan usai berpuasa 30 hari lamanya.

"Jadikan momen ini sebagai panggilan untuk membantu mereka yang kurang beruntung dan menebarkan kasih sayang," ujar Menag di Jakarta, Minggu.

Umat Muslim di Indonesia tengah bersiap menyambut hari kemenangan Idul Fitri 1446 Hijriah setelah tiga puluh hari ditempa dalam madrasah Ramadhan.

Ramadhan, menurut Menag, telah mengajarkan tentang pentingnya mengendalikan hawa nafsu.

Ramadhan mengajarkan tentang kejujuran, kesadaran bahwa Allah Maha Tahu akan setiap laku hidup manusia.

Baca juga: Muhammadiyah: Ramadhan kuatkan iman-takwa umat jalani hidup

Baca juga: Puasa bisa bantu kontrol tekanan darah? ini penjelasannya

Di sisi lain, hari raya Idul Fitri adalah momentum anak bangsa untuk memperbaharui komitmen meningkatkan sinergi dan cegah korupsi demi mewujudkan Indonesia yang semakin baik lagi.

"Ini sekaligus menjadi upaya untuk menjaga kemabruran puasa selama 11 bulan yang akan datang," kata dia.

Menag juga mengajak masyarakat untuk merendahkan hati di Hari Fitri, saling memaafkan dan memperkuat tali persaudaraan.

"Sudahi segala bentuk perselisihan dan caci maki. Ganti dengan sikap saling mendoakan untuk kebaikan semua dan kemajuan Indonesia," ujar Menag yang juga Imam Besar Masjid Istiqlal tersebut.

Senada dengan Menag, Ketua MUI Abdullah Jaidi mengajak umat Islam untuk mensyukuri momen Idul Fitri dan menerapkan pelajaran yang diperoleh selama bulan Ramadhan dalam kehidupan sehari-hari.

"Mudah-mudahan anugerah Allah SWT ini kita syukuri dan kita aplikasikan dalam hidup dan kehidupan kita. Tentunya banyak pelajaran yang kita peroleh dari bulan Ramadhan, baik dalam kesalehan ibadah kita, ataupun kesalehan sosial kita dalam interaksi kita dengan masyarakat dan berbangsa," kata dia.

Baca juga: Ramadhan bentuk pribadi menjadi lebih baik

Baca juga: Mengapa Idul Fitri jadi tradisi waktu terbaik untuk memaafkan?

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025