Jakarta (ANTARA) - Perusahaan gim Ubisoft mengumumkan pembentukan anak perusahaan baru yang berfokus pada tiga waralaba gim populernya, yakni Assassin's Creed, Far Cry, dan Tom Clancy's Rainbow Six.
“Ubisoft membuka babak baru dalam sejarahnya. Saat kami mempercepat transformasi perusahaan, langkah ini menjadi dasar dalam mengubah model operasional kami agar lebih gesit dan ambisius,” kata CEO dan Co-Founder Ubisoft Yves Guillemot dikutip dari Engadget, Jumat.
Anak perusahaan yang belum diberi nama ini akan mencakup tim pengembang dari berbagai studio Ubisoft, termasuk di Montréal, Quebec, Sherbrooke, Saguenay, Barcelona, dan Sofia.
Baca juga: Ubisoft restrukturisasi dengan menutup studio dan pecat 185 karyawan
Baca juga: Ubisoft tunda "Rainbow Six Mobile" dan "The Division Resurgence"
Sebagai bagian dari langkah ini, Ubisoft menerima investasi sebesar 1,16 miliar euro (Rp20,7 triliun) dari mitra jangka panjangnya, Tencent, yang akan memperoleh kepemilikan minoritas di anak perusahaan baru tersebut.
Setelah pembentukan anak perusahaan ini, Ubisoft akan lebih memusatkan perhatian pada waralaba lain seperti The Division dan Tom Clancy's Ghost Recon.
Sebelumnya, Ubisoft telah melakukan pemotongan biaya dan pengurangan tenaga kerja dalam beberapa bulan terakhir setelah sejumlah proyeknya mengalami kegagalan.
Ada indikasi bahwa para pemimpin Ubisoft tertarik mencari pembeli atau menjalin kemitraan dengan Tencent guna membalikkan keadaan. Meski demikian, kabar baik datang dari gim terbaru mereka "Assassin’s Creed: Shadows", yang berhasil menarik tiga juta pemain dalam waktu singkat.
Selain itu, Ubisoft menegaskan bahwa anak perusahaan baru ini akan berfokus pada peningkatan kualitas pengalaman bermain gim solo berbasis narasi.
Dengan demikian, meskipun Ubisoft tetap mengembangkan gim multiplayer dan free-to-play, mereka tidak akan meninggalkan gim singleplayer yang telah menjadi ciri khas waralaba mereka.
Baca juga: Ubisoft ungkap bakal hadirkan versi "remake" gim "Assassin's Creed"
Baca juga: Ubisoft putuskan tidak menambah investasi pengembangan "game" VR
Penerjemah: Farhan Arda Nugraha
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2025