Jakarta (ANTARA) - Pelatih timnas Bahrain Dragan Talajic menyebut seharusnya pertandingan melawan Indonesia dalam lanjutan putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Selasa, berakhir imbang.

"Menurutku babak pertama Indonesia sedikit lebih baik dari kami. Babak kedua, kami sedikit lebih baik dan mungkin hasil imbang adalah hasil terbaik," kata Talajic ketika ditemui awak media di mixed zone SUGBK, Selasa.

Namun, harapan Talajic sayangnya tak terjadi pada pertandingan ini setelah melalui Ole Romeny (24'), Indonesia meraih kemenangan 1-0.

Talajic menyebut gol Romeny sebuah keberuntungan karena sebelumnya pemainnya, Mohamed Marhoon, melakukan salah umpan. Thom Haye yang menggerakkan bola di tengah kemudian menemukan Marselino Ferdinan yang berlari bebas.

Baca juga: Babak pertama: Gol Romeny buat Indonesia unggul 1-0 atas Bahrain

Bola Thom diterima dengan baik oleh Marselino dan terjadilah kombinasi sesama pemain Oxford United ketika pemain muda 20 tahun itu memberikan umpan cantik kepada Romeny dalam posisi bebas di depan gawang.

"Kita tidak bisa mengatakan beruntung. Tapi, dalam sepak bola, Anda tahu. Harus beruntung. Dalam sepak bola, Anda mendapatkan apa yang pantas Anda dapatkan," jelas pelatih 51 tahun itu.

Ketika ditanya apakah karena nyali timnya menciut di hadapan hampir 70 ribu penonton di SUGBK, Talajic menolaknya. "Tidak (karena fans)," kata dia.

"Suasananya bagus, semuanya oke. Kami sudah main di stadion yang penuh dan menurutku suasananya memang bagus," tutup dia.

Kekalahan ini membuat posisi Bahrain yang berjuluk Dilmun Warriors itu tertahan di posisi kelima klasemen sementara dengan enam poin dari delapan pertandingan. Pada bulan Juni nanti, Bahrain akan memainkan dua laga terakhir saat mereka menjamu Arab Saudi pada 5 Juni dan kemudian tandang melawan China pada 10 Juni.

Baca juga: Klasemen Grup C: Indonesia jaga peluang lolos Piala Dunia

Baca juga: Prabowo: Timnas Indonesia berjuang keras kalahkan Bahrain

Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025