"Jumlah GPM dari awal 2025 sampai Maret ini telah menyentuh 2.158 kali di 31 provinsi dan 205 kabupaten/kota," kata Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dikonfirmasi di Jakarta, Minggu.
Arief menyampaikan bahwa upaya menghadirkan pangan pokok yang murah dan berkualitas bagi masyarakat Indonesia terus dilakukan.
Program gerakan pangan murah diandalkan guna membangun kestabilan harga pangan pokok strategis di tingkat konsumen.
GPM menghadirkan pangan pokok seperti beras, minyak goreng, cabai rawit dan komoditas pangan lainnya dengan harga terjangkau sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditentukan pemerintah.
"Jadi pemerintah saat ini menyiapkan skema hulu dan hilir. Hulunya jangan sampai petani dan peternak itu dibeli dengan harga murah. Hilirnya jangan sampai harganya tinggi, daya belinya turun atau inflasi nya sulit terkendali," ujar Arief.
Inflasi Indonesia telah terkelola dengan cukup baik. Meskipun secara umum mencatatkan deflasi, namun berkat kebijakan terukur pemerintah, ia meyakini ke depannya masih dapat terjaga sesuai target pemerintah.
"Inflasi Indonesia hari ini, memang deflasi, karena ada beberapa kebijakan pemerintah, seperti diskon tiket pesawat, diskon tarif listrik. Itu memang administered price, jadi sudah dikelola dengan baik. Lalu inflasi inti dan volalite food juga masih baik. Kita manage angkanya," ungkapnya.
Dia menyebutkan bahwa data Badan Pusat Statistik (BPS) inflasi tahunan Februari 2025 dilihat secara komponen, masih mencatatkan pergerakan angka yang positif.
Inflasi inti di 2,48 persen dan inflasi bergejolak atau volatile food di 0,56 persen. Lalu inflasi beras secara bulanan juga positif di angka 0,26 persen.
Secara keseluruhan, lanjut Arief, pasokan maupun harga pangan strategis sangat baik sehingga tahun ini menjadi salah satu Ramadhan yang tenang.
"Kemudian masyarakat juga antusias nya baik. Kita berharap sampai Lebaran nanti, semua akan stabil. Terima kasih kepada dinas pangan di 514 kabupaten/kota dan 34 provinsi," kata Arief.
Sementara itu, berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) yang dikelola Bank Indonesia dilansir di Jakarta, Minggu (23/3) pada 09.30 WIB mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum, yakni bawang merah di harga Rp46.050 per kilogram (kg), bawang putih di harga Rp46.650 per kg.
Lalu beras kualitas bawah I di harga Rp14.100 per kg, beras kualitas bawah II Rp13.850 per kg, beras kualitas medium I Rp15.350 per kg, beras kualitas medium II di harga Rp15.250 per kg, beras kualitas super I di harga Rp16.750 per kg dan beras kualitas super II Rp16.300 per kg.
Harga cabai merah besar mencapai Rp54.350 per kg, cabai merah keriting Rp54.850 per kg, cabai rawit hijau Rp61.450 per kg, dan cabai rawit merah di harga Rp88.450 per kg.
Kemudian, daging ayam ras di harga Rp36.200 per kg, daging sapi kualitas I Rp140.350 per kg, daging sapi kualitas II Rp132.300 per kg.
Gula pasir kualitas premium tercatat Rp19.850 per kg, gula pasir lokal Rp18.750 per kg, minyak goreng curah Rp18.800 per liter, minyak goreng kemasan bermerek I Rp22.250 per liter, serta minyak goreng kemasan bermerek II Rp21.200 per liter, dan telur ayam ras Rp30.300 per kg.
Baca juga: Bapanas mengajak pemerintah daerah turut mengawasi kualitas beras yang diserap Bulog
Baca juga: Bapanas: Subsidi GPM Pemda Penting untuk Stabilkan Harga Pangan
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2025