Jakarta (ANTARA) - Serikat Pekerja Perum Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA (SP ANTARA) menggelar pesantren kilat untuk mengedukasi anak muda generasi Z (Gen Z) bagaimana pentingnya konten positif dan santun dalam bermedia sosial.

“Ramadhan merupakan momen yang tepat untuk memberikan pemahaman pentingnya menjaga diri baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Nah kali ini kembali kita memberikan pemahaman, mengingatkan kepada adik-adik kalangan Gen Z bahwa media sosial seharusnya menjadi jembatan kebaikan,” kata Ketua SP ANTARA Abul Gofur dalam keterangan di Jakarta, Minggu.

Sebanyak 30 peserta berbagai kalangan mulai dari siswa-siswi SMK, mahasiswa bahkan para pengurus dan anggota serikat pekerja yang
mengikuti pesantren kilat tahun ini di Masjid Antara Heritage Center, Jakarta, Sabtu (22/3). Pelaksanaanya didukung oleh LKBN ANTARA, Yayasan Kesejahteraan Karyawan dan Pensiunan Antara (YKKA), Koperasi Karyawan Antara (Kokantara), bersama BPJS Ketengakerjaan, BPJS Kesehatan, dan perusahaan susu PT. Frisian Flag Indonesia.

Menurut Gofur, edukasi kepada kalangan Gen Z tentang media sosial perlu terus digalakkan, mengingat media sosial kini sudah menjadi salah satu sarana utama dalam komunikasi dan informasi atau setidaknya setiap hari mereka menggunakannya untuk melihat atau mencari informasi.

Baca juga: Kolaborasi Jurnalis gelar Sanlat Ramadhan usung tema lingkungan-pangan

Dalam banyak kesempatan diketahui media sosial selain digunakan oleh para siswa untuk kepentingan belajar, mereka juga dapat menggunakannya untuk untuk tawuran. Selain itu, media sosial juga menjadi rekam jejak para Gen Z yang dapat berpengaruh dalam kehidupan mereka di masa depan.

Oleh karena itu, menurut dia bila tidak ada kesadaran individu untuk mengelola media sosial dengan baik maka akan menjadi berbahaya.

"Bila konten media sosial mereka diisi dengan hal-hal yang positif tentu itu akan menjadi nilai tambah, tapi kalau isinya hal negatif bisa menjadi boomerang, contohnya saat ini banyak HRD perusahaan melihat rekam jejak di dunia maya sebagai salah satu data yang diperhitungkan,” katanya.

Dalam pesantren kilat ini para peserta mendapatkan literasi terkait media sosial bermanfaat dari Unit Radar, Viral dan JACX ANTARA. Mereka juga mendapatkan materi pelajaran fotografi ponsel pinter untuk menambah nilai estetika konten media sosial dari pewarta terbaik ANTARA Foto, sosialisasi layanan dari BPJS Ketenagakerjaan dan khususnya tausiyah keagamaan bertemakan Idul Fitri 1446 Hijriyah.

Ketua Dewan Kesejahteraan Masjid ANTARA Arif Mujayatno memandang positif penyelenggaraan pesantren kilat ini karena dengan adanya perkembangan teknologi, internet telah menjadi salah satu kebutuhan manusia.

Dia mengartikan internet ini seperti pisau bermata dua karena dibalik perkembangan itu pula penggunaanya juga bisa berampak positif maupun negatif, maka sudah seharusnya para pegiat media sosial perlu diedukasi.

Baca juga: Mengenal pesantren kilat: Pengertian dan tujuannya di bulan Ramadhan

Baca juga: Pesantren kilat ala militer di atas KRI Semarang-594

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025