Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memaknai Ramadhan tahun ini sebagai momentum untuk saling berbagi dan meningkatkan empati terhadap sesama manusia yang saling membutuhkan.

Hal ini dikatakan Pramono dalam penyerahan santunan paket sembako di Yayasan Pondok Pesantren Minhajurrosyidin, Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu.

"Ramadhan ini tentu bulan yang penuh barokah dan mengajarkan kita untuk selalu meningkatkan amal ibadah, beramal, kebaikan, bergotong-royong dan menahan hawa nafsu serta jangan sampai kehilangan empati kepada warga yang membutuhkan," kata Pramono.

Pramono sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada jajaran Pengasuh Pondok Pesantren Minhajurrosyidin yang telah menyelenggarakan kegiatan ini.

Menurut Pramono, Ramadhan ini memang penuh keberkahan dan ampunan sehingga sudah selayaknya untuk meningkatkan amal kebajikan dan berbagi dengan sesama.

"Saya sudah 4 kali ke sini. Alhamdulillah kali ini saya hadir untuk memenuhi undangan kegiatan Santunan Anak Yatim, Pembagian Sembako dan Buka Bersama di Yayasan Ponpes Minhajurrosyidin," katanya.

Baca juga: Pramono luncurkan Kartu Lansia Jakarta pekan depan

Santunan paket sembako dan sejumlah uang dari Pengurus Yayasan Pondok Pesantren Minhajurrosyidin ini diberikan kepada sebanyak 1.400 warga dan 200 anak yatim piatu.

Penyerahan santunan secara simbolis dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung dan Ketua Umum Yayasan Pesantren Minhajurrosyidin, KH Abdul Syukur.

Kegiatan dihadiri oleh sejumlah pejabat DKI Jakarta seperti Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Hendra Hidayat, Plt Wali Kota Jakarta Timur Iin Muthmainnah dan sejumlah pejabat terkait lainnya.

Pada kesempatan tersebut, Pramono juga menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI akan terus menyiapkan Kartu Jakarta Pintar (KJP).

"Sehingga yang tahun lalu mendapat maka tahun ini masih mendapatkan juga. Rencananya, ada kenaikan sebanyak 126 ribu kartu yang diterbitkan tahun ini, yakni sebanyak 707.622 kartu," katanya 

Pramono menyebutkan, anak-anak yatim yang hadir ini akan ada yang menerima manfaat KJP. Pramono berpesan untuk mereka tetap rajin belajar agar ke depannya bisa mengakses Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU).

Baca juga: DKI cairkan KJP Plus Tahap I tahun 2025

KJMU tersebut dipastikan akan menanggung biaya S1, S2 dan S3 bagi mereka yang memenuhi syarat. Pramono mengaku dirinya paham betul situasi ekonomi keluarga sehingga harus belajar dengan giat dan bekerja keras agar dapat menyelesaikan studi hingga S3.

Ketua Umum Yayasan Pondok Pesantren Abdul Syukur mengatakan, tujuan kegiatan ini, yakni kegiatan sosial sekaligus mengajak organisasi keagamaan lain seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) untuk bersama-sama memberikan santunan anak yatim.

"Tujuan kita adalah sosial tidak ada yang lain. Karena kebersamaan akan menjadi kuat. Seperti filosofi sapu lidi, harus dipegang terus sehingga ada kekuatan dan kebersamaan," kata Abdul.

Menurut Abdul, jumlah santunan untuk anak yatim piatu sebanyak 200 anak dan sembako sebanyak 1.400 untuk warga sekitar.

Pihaknya juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi pada Pramono yang telah hadir di tengah kesibukannya. Hal ini suatu kehormatan bagi yayasan dan diharapkan ke depan menjadi lebih maju lagi dalam melangkah ke depannya.

"Kami akan terus kolaborasi dengan pemerintah provinsi DKI dalam membangun wilayah," katanya.

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025