Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu, Ketua Bidang Pengembangan Unit Donor Darah PMI Linda Lukitari Waseso mengatakan selama bulan Ramadhan PMI sering menghadapi tantangan dalam menjaga ketersediaan stok darah.
Meski data spesifik tentang kesiapan stok darah PMI secara nasional untuk Ramadhan dan mudik Lebaran 2025 belum tersedia, katanya, namun upaya-upaya antisipasi telah dilakukan.
"Contoh PMI Jember, misalnya, memastikan ketersediaan stok darah selama Ramadhan dan Lebaran dengan mengadakan donor darah di masjid-masjid setelah Shalat Tarawih," kata Linda.
Baca juga: PMI Makassar antisipasi kekurangan stok darah selama Ramadhan 2025
Kemudian, lanjutnya, PMI Kota Makassar menggerakkan relawan Tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) untuk menyelenggarakan donor darah di berbagai masjid, termasuk Masjid Al Markaz Al Islamy, guna memenuhi kebutuhan darah selama Ramadhan.
Dalam kesempatan itu dia menyebutkan bahwa rekapitulasi stok darah Unit Donor Darah (UDD) PMI secara nasional per 27 Februari 2025 adalah sebagai berikut:
- A+ : 25.398 kantong
- B+ : 37.127 kantong
- O+ : 48.239 kantong
- AB + : 12.327 kantong
Baca juga: PMI gencarkan donor darah antisipasi kekurangan stok jelang Ramadhan
Dikutip dari laman resmi PMI, terdapat 276 titik pos dan 321 ambulan disiapkan di 240 kota/kabupaten di seluruh Indonesia, dengan dukungan 5.973 relawan yang siap siaga membantu pemudik selama periode arus mudik dan arus balik.
Ketua Bidang Kesehatan dan Sosial PMI Pusat Fachmi Idris menyebutkan Pos Siaga Lebaran PMI akan beroperasi mulai H-7 hingga H+7 Lebaran guna memberikan layanan kesehatan dasar, pertolongan pertama, serta dukungan ambulans bagi pemudik yang membutuhkan.
Selain itu, kata Fachmi, PMI juga akan bekerja sama dengan berbagai pihak, diantaranya Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Dinas Pariwisata, Jasa Raharja, POLRI, BPBD dan Orari, untuk memastikan kelancaran dan keselamatan pemudik di berbagai titik strategis.
Baca juga: PMI DKI minta pusat belanja sediakan tempat untuk donor darah
Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025