Jakarta (ANTARA) - Pemerintah AS meyakini ByteDance sebagai perusahaan induk TikTok bakal menyepakati terkait penjualan TikTok untuk AS sebelum batas waktu 5 April 2025 yang membuat aplikasi itu dilarang selamanya di negara tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Presiden AS JD Vance yang menyebutkan kesepakatan agar menjaga operasional TikTok maka kesepakatan itu akan tetap berlanjut demikian dilaporkan oleh Phonearena, Jumat (14/3).
Dalam hal operasional TikTok di AS, diketahui bahwa aplikasi harus melakukan penjualan aset agar terhindar dari pelarangan atau pemblokiran akses di AS sebelum 5 April 2025.
Baca juga: Oracle disebut sebagai kandidat utama mitra operasi TikTok di AS
Adapun perusahaan harus dijual kepada perusahaan yang berkantor pusat di luar China, dan oleh karenanya beberapa perusahaan AS terlihat tertarik dengan aplikasi tersebut.
Keputusan penjualan aset itu didapatkan setelah pada 2025 awal TikTok sempat diblokir pada 19 Januari 2025 di AS karena adanya aturan yang disahkan oleh Pemerintahan Joe Biden.
Sehari setelahnya, terjadi peralihan pemerintahan ke Donald Trump yang menjadi presiden terpilih. Dengan segera ia merilis perintah eksekutif dengan memberikan waktu bagi TikTok selama 75 hari untuk bisa menjual aplikasinya ke pihak lain agar tetap bisa beroperasi di AS.
Baca juga: Donald Trump sebut empat perusahaan tertarik membeli TikTok
Maka dari itu, JD Van meyakini ByteDance akan menyepakati penjualan TikTok untuk AS sebelum 5 April, apalagi posisi Vance ternyata menjadi perantara kesepakatan sesuai dengan permintaan Trump.
Wakil presiden AS yang sebelumya juga memiliki latar belakang di industri modal ventura itu bekerja sama dengan penasihat keamanan nasional AS Michael Waltz dengan harapan menemukan pembeli yang berbasis di AS untuk aplikasi kontroversial tersebut.
Alasan mendasar TikTok di AS harus dijual ke pihak lain sebenarnya berlandaskan karena keberatan dari anggota parlemen AS dan bahkan Trump terhadap TikTok. Aplikasi tersebut diduga mencuri data pribadi milik remaja dan pra-remaja saat pembukaan akun berlangsung.
Baca juga: Banyak pengguna TikTok di AS beralih ke RedNote
Ketakutan lainnya adalah bahwa negara asal TikTok yakni China menyebarkan propaganda kepada remaja AS dengan memasukkan video tertentu di linimasa milik pemilik akun TikTok muda Amerika tertentu.
TikTok telah dinilai dengan harga setinggi 50 miliar dolar AS. CEO perusahaan manajemen kekayaan Omnivest Financial Reid Rasner, mengklaim telah mengajukan tawaran sebesar 47,45 miliar dolar AS untuk TikTok.
ByteDance belum mengonfirmasi bahwa mereka sedang dalam pembicaraan dengan calon pembeli TikTok di AS. Perusahaan tersebut juga menolak untuk mengungkapkan apakah mereka akan setuju untuk menjual TikTok ke perusahaan AS.
Baca juga: TikTok kembali tersedia di toko aplikasi Apple dan Google di AS
Penerjemah: Livia Kristianti
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025