"Jadi secara umum untuk listrik In syaa Allah enggak ada masalah. Jaringan pun sudah kita cek bersama-sama Pak Dirut, enggak ada masalah," kata Bahlil usai meninjau kesiapan sektor ESDM hadapi Hari Raya Idul Fitri di Kota Cilegon, Banten, Kamis.
Sementara itu, beban puncak pada saat Lebaran dipastikan masih ada selisih dari total kapasitas pembangkit terpasang.
"Kapasitas terpasang 67 ribu megawatt. Beban puncaknya itu hanya sampai di 46 ribu megawatt. Jadi kita masih selisih kurang lebih sekitar 30 persen sampai 40 persen," katanya.
Ia mengatakan sistem kelistrikan selama periode Lebaran tahun ini dalam kondisi aman dan tidak menghadapi kendala. Kesiapan ini juga mencakup ketersediaan bahan bakar pembangkit, baik BBM, batu bara, maupun gas, yang berada pada level aman dengan hari operasi (HOP) antara 25 hingga 30 hari.
"Secara relatif maka persiapan Hari Raya Idul Fitri sudah aman," katanya.
Dan untuk pengisian mobil listrik, yakni SPKLU, Bahlil mengatakan PLN telah menyiapkan 7,5 kali lipat dibandingkan tahun kemarin, karena masyarakat sudah banyak yang membeli mobil listrik.
"Maka rata-rata per 20 kilometer sudah ada SPKLU, serta tersedia juga SPKLU di setiap pintu keluar tol, untuk membantu para pemudik," ujarnya.
PLN juga sudah menggunakan fasilitas teknologi dengan menggunakan aplikasi pada saat terjadi kendala termasuk ketika baterai habis pada saat perjalanan mudik. Sehingga pemudik tidak perlu khawatir menggunakan kendaraan listrik.
Baca juga: Ekonom benarkan diskon listrik jadi faktor utama deflasi di awal 2025
Baca juga: PLN-Pindad kembangkan pembangkit listrik bersih untuk wilayah 3T
Pewarta: Desi Purnama Sari
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025