Jakarta (ANTARA) - Berbuka puasa adalah momen penting untuk mengembalikan energi setelah seharian menahan lapar dan haus. Namun, pilihan makanan saat berbuka dapat mempengaruhi kesehatan tubuh.

Salah satu makanan yang sering dikonsumsi karena kepraktisannya adalah mie instan. Pertanyaannya, apakah boleh berbuka puasa dengan mie instan? Bagaimana dampaknya bagi kesehatan? Berikut adalah penjelasan dari ahli gizi terkait dampak konsumsi mie instan saat berbuka.

Baca juga: Bosan dengan kurma biasa? Coba 5 resep kreasi olahan takjil lezat ini

Bolehkah mengonsumsi mie instan saat berbuka puasa?

Menurut dr. Vikie Nouvrisia Anandaputri, M. Gizi., Sp.GK dari Mayapada Hospital Bogor, mengonsumsi mie instan saat berbuka sebenarnya diperbolehkan, tetapi dengan catatan harus dilengkapi dengan sumber protein seperti telur, ayam, atau ikan, serta sayuran sebagai sumber serat, vitamin, dan mineral. Hal ini bertujuan agar asupan nutrisi tetap seimbang dan tubuh mendapatkan energi yang cukup untuk beraktivitas setelah berbuka.

Kandungan nutrisi dalam mie instan

Mie instan dibuat dari tepung terigu yang tinggi karbohidrat tetapi rendah protein dan serat. Beberapa kandungan lain dalam mie instan yang perlu diperhatikan antara lain:

  • Natrium (garam) tinggi: Konsumsi garam berlebih dapat meningkatkan risiko hipertensi, penyakit jantung, dan penyakit ginjal.
  • Kalori dan lemak tinggi: Jika dikonsumsi secara rutin tanpa pengaturan porsi, mie instan dapat meningkatkan berat badan dan memicu obesitas.
  • Rendah serat: Karena rendah serat, mie instan tidak memberikan rasa kenyang yang tahan lama, sehingga bisa membuat seseorang cepat lapar kembali.
Baca juga: Pisang asar dan asidah jadi menu buka puasa khas Maluku yang diminati

Dampak mengonsumsi mie instan saat berbuka puasa

Jika mie instan dikonsumsi tanpa tambahan makanan bernutrisi lain, ada beberapa risiko yang bisa muncul:

1. Cepat merasa lapar

Mie instan adalah makanan yang rendah serat dan protein, sehingga tidak dapat memberikan rasa kenyang yang tahan lama. Jika dikonsumsi saat berbuka, tubuh mungkin akan cepat merasa lapar kembali dalam waktu singkat.

2. Menyebabkan dehidrasi

Kandungan garam yang tinggi dalam mie instan dapat meningkatkan rasa haus dan membuat tubuh lebih cepat mengalami dehidrasi. Ini bisa menjadi masalah saat puasa, terutama bagi mereka yang memiliki kebutuhan cairan tinggi.

3. Meningkatkan risiko penyakit metabolik

Konsumsi mie instan secara rutin dapat meningkatkan risiko penyakit seperti:

  • Hipertensi: Kandungan natrium yang tinggi dalam mie instan dapat menyebabkan tekanan darah meningkat.
  • Kolesterol tinggi: Lemak jenuh dalam mie instan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh.
  • Diabetes: Mie instan memiliki indeks glikemik tinggi, yang dapat menyebabkan lonjakan gula darah.
Baca juga: Adab yang perlu diperhatikan saat berbuka puasa bersama

Tips mengonsumsi mie instan saat berbuka puasa agar lebih sehat

Jika mie instan tetap menjadi pilihan berbuka puasa, ada beberapa cara agar makanan tersebut lebih sehat:

  • Tambahkan sumber protein: Campurkan telur, ayam, atau tahu untuk meningkatkan nilai gizi.
  • Masukkan sayuran: Tambahkan sayuran seperti sawi, wortel, atau bayam agar mendapatkan serat dan vitamin.
  • Kurangi bumbu instan: Gunakan setengah atau kurangi penggunaan bumbu instan untuk mengurangi asupan natrium.
  • Gunakan kaldu alami: Sebagai pengganti bumbu instan, gunakan kaldu ayam atau kaldu sayur yang lebih sehat.
  • Pilih varian mie yang lebih sehat: Beberapa produsen menawarkan mie instan dengan kadar serat lebih tinggi atau bahan alami yang lebih sehat.
Berbuka puasa dengan mie instan sebaiknya tidak dilakukan terlalu sering, karena kandungan nutrisinya yang kurang seimbang dan potensi risiko kesehatannya. Namun, jika tetap ingin mengonsumsinya, pastikan untuk menambahkan protein, sayuran, dan mengurangi bumbu instan agar lebih sehat.

Baca juga: Nikmatnya kambing guling untuk berbuka ala Sekar Jagad

Baca juga: Bolehkah berbuka puasa langsung makan berat? Simak penjelasannya

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025