Jakarta (ANTARA) - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Jakarta, menemukan makanan pengguna pewarna sintetis pada Bazar Takjil Ramadhan di Bendungan Hilir (Benhil) Jakarta Pusat.

"Dari 25 sampel yang kami uji, ada satu makanan mengandung pewarna sintetis," kata Kepala BBPOM di Jakarta Sofiyani Chandrawati Anwar di Jakarta, Senin.

Menurut dia, pengecekan makanan di Bazar Takjil tersebut merupakan kerja sama antara BPOM dan Pemerintah Kota Jakarta Pusat.

Pengecekan sampel tersebut lanjut dia, untuk memastikan masyarakat yang membeli takjil dan makanan di Bazar Takjil aman dari bahan berbahaya terutama bagi manusia.

Ia melanjutkan bahwa pemilik makanan tersebut juga langsung diberi edukasi agar tidak menjual makanan yang berbahaya bagi tubuh dan diminta semua yang mengandung bahan pewarna sintetis untuk tidak dijual.

Baca juga: BPOM DKI temukan takjil mengandung bahan berbahaya

"Kami langsung meminta pedagang agar tidak menjualnya," katanya.

Meski ditemukan adanya pewarna sintetis, Sofiyani memastikan semua makanan selain itu, dapat dikonsumsi dan aman bagi manusia.

Untuk itu, ia mengajak warga masyarakat supaya bisa mengenali ciri-ciri makanan yang mengandung bahan berbahaya.

"Kalau yang mengandung bahan berbahaya biasanya warnanya mencolok, tidak dikerubungi lalat, bau formalin dan lainnya," kata dia.

Pada Senin sore ini sejumlah petugas dari BPOM di Jakarta dan Pemkot Administrasi Jakarta Pusat, mengecek sampel makanan dan jajanan yang dijual pada Bazar Takjil Benhil.

Baca juga: BBPOM DKI telusuri temuan bahan pangan berformalin di Pasar Santa

Mereka mengecek jajanan dan makanan yang dicurigai mengandung bahan yang berbahaya bagi tubuh seperti formalin, boraks, pewarna sintetis dan lain sebagainya.

Pengecekan tersebut untuk memastikan kelayakan makanan dikonsumsi warga yang sedang berburu takjil untuk berbuka puasa.

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025