Penekanan pada keamanan dan kenyamanan harus menjadi prioritas dan doktrin utama dalam penyelenggaraan arus mudik Lebaran 2025.Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syaiful Huda menyampaikan tujuh catatan agar mudik Lebaran 2025 bisa berjalan aman dan nyaman serta zero accident atau bebas dari kecelakaan kendaraan.
Pertama, dia memproyeksi sebanyak 146,48 juta orang akan melaksanakan prosesi mudik Lebaran 2025. Puncak arus mudik juga diperkirakan terjadi pada tanggal 28—30 Maret 2025.
"Itu nyawa semua, dan menjadi tanggung jawab Pak Kakorlantas Mabes Polri supaya zero accident," kata Huda dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Kedua, pertama kali mudik Lebaran di tengah pelaksanaan efisiensi anggaran.
Untuk itu, Pemerintah dan semua pemangku kepentingan dengan pelaksanaan arus mudik tidak boleh lupa bahwa prioritas utama negara adalah keselamatan dan jaminan hidup aman bagi warga negara.
"Penekanan pada keamanan dan kenyamanan harus menjadi prioritas dan doktrin utama dalam penyelenggaraan arus mudik Lebaran 2025," ujarnya.
Ketiga, Pemerintah harus berpegang pada doktrin keselamatan, keamanan, dan kenyamanan. Pasalnya, tiga doktrin itu meminimalisasi terjadinya persoalan.
"Karena mudik hanya setahun sekali, harus betul-betul terlaksana dengan nyaman. Tidak cukup hanya aman dan selamat, tetapi juga harus nyaman," jelas Huda.
Baca juga: Menhub: Diskon penerbangan berlaku juga 24 Maret-7 April 2025
Baca juga: Midtrans dan tiket.com hadirkan kemudahan bertransaksi selama Lebaran
Keempat, Huda memberi apresiasi kepada Pemerintah yang sejak jauh hari melakukan persiapan. Salah satunya, misalnya, penurunan harga tiket penerbangan dengan memberikan intensif 6 persen PPN dari harga tiket.
Kelima, infrastruktur relatif bisa ditangani dengan baik meski sekarang masih dalam perbaikan jalan.
"Kami bisa pastikan secara umum dalam situasi ini perbaikan sedang terus berjalan dan bisa segera dituntaskan," tambahnya.
Keenam, dia menyoroti manajemen transportasi, misalnya penurunan harga tiket pesawat. Akan tetapi, masih ada masalah pesawat terlambat dan penumpukan pesawat.
Ia lantas meminta manajemen transportasi harus prima dalam menyambut mudik Lebaran 2025.
Catatan ketujuh adalah kemudahan akses informasi, termasuk akses informasi ketika ada kecelakaan, supaya mudik pada tahun ini menjadi mudik bersama dan tanggung jawab bersama.
"Ketika ada masalah, bisa mudah diselesaikan," kata wakil rakyat pada komisi yang membidangi infrastruktur dan perhubungan ini.
Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2025