"Anak picky eater hanya menyukai satu atau sedikit jenis makanan, yang bisa menyebabkan asupan gizi yang kurang seimbang saat puasa," kata Lucy ketika dihubungi ANTARA di Jakarta, pada Kamis.
Dokter yang juga pernah menjabat sebagai Tim Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (TP2AK) Sekretariat Wakil Presiden RI pada 2019 itu mengatakan saat anak menjalani puasa orang tua bisa memberikan makanan yang padat nutrisi seperti telur, alpukat, ikan, dan produk susu, serta memberikan variasi menu yang seimbang.
Baca juga: Aturan makan dinilai bisa atasi anak pilah-pilih makanan
"Biarkan anak memilih sendiri, dapat membantu anak lebih tertarik mencoba makanan baru," ujarnya.
Dokter yang juga mengajar sebagai dosen luar biasa di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga tersebut menyarankan orang bisa memvariasikan tekstur dan bentuk makanan agar lebih menarik.
Dia mencontohkan orang tua bisa menggunakan cetakan lucu atau sajikan dalam bentuk menarik, misalnya dengan kreasi crepes isi sayuran dan telur, serta membuatkan cocolan seperti buah dicocol dengan yoghurt atau sayur dicocol saus kacang buatan sendiri.
Baca juga: Ini kiat bagi orang tua untuk menghadapi anak dengan "picky eater"
"Hindari memaksa anak untuk makan, tetapi tawarkan pilihan," ujarnya.
Dokter Lucy mengatakan orang tua bisa menggunakan metode "sembunyikan gizi", seperti mencampurkan sayuran ke dalam makanan favorit anak. Misalnya, memasukkan bayam ke dalam smoothie atau wortel ke dalam sup ayam.
Kemudian, selama menjalani puasa pastikan anak-anak mendapatkan hidrasi yang cukup, seperti mengonsumsi air putih, jus buah segar tanpa gula tambahan, atau susu.
Baca juga: Nutrisionis: "Picky eater" beri dampak buruk pada tumbuh kembang anak
Dia juga menyarankan agar orang tua melibatkan anak dalam persiapan makanan dan memilih menu sahur dan berbuka puasa. Hal ini dapat membantu anak termotivasi untuk makan jika ikut menyiapkan makanan.
Selain itu, para orang tua juga dapat menunjukkan kebiasaan makan seperti menikmati berbagai jenis makanan bergizi di depan anak.
"Kesabaran dan konsistensi dalam memberikan contoh akan membantu anak mengembangkan pola makan yang sehat," ucap dokter yang juga merupakan Direktur Program Pembelajaran PT Yapindo itu.
Baca juga: Idap penyakit hingga masalah sensorik penyebab anak jadi "picky eater"
Baca juga: Mi sayur, alternatif bagi si kecil yang "picky eater"
Pewarta: Sri Dewi Larasati
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025