minyak goreng memberi andil inflasi 0,08 persen (April 2022), lalu 0,01 persen (Maret 2023)Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta menyebut daging ayam ras, bayam, minyak goreng, telur ayam ras, dan udang basah menjadi komoditas yang berpotensi memberikan andil terhadap inflasi umum pada momen Ramadhan 1446 Hijriah.
"Dalam konteks bulan Ramadhan terdapat beberapa komoditas yang berpotensi memberikan andil yang cukup tinggi terhadap inflasi umum di antaranya daging ayam ras, minyak goreng, telur ayam ras, dan juga udang basah," ujar Kepala BPS DKI Nurul Hasanudin di Jakarta, Senin.
Baca juga: Wamendagri minta pemda waspadai lonjakan harga pangan jelang Ramadhan
Adapun inflasi pada Ramadhan tiga tahun terakhir yakni 0,70 persen (April 2022) lalu 0,36 persen (Maret 2023), dan 0,37 persen (Maret 2024).
Dia mencontohkan daging ayam ras menyumbang inflasi sebesar 0,16 persen pada April 2022 lalu 0,02 persen pada Maret 2023, dan 0,05 persen pada Maret 2024.
Bayam memberi andil inflasi 0,06 persen pada April 2022, lalu 0,03 persen (Maret 2023), dan 0,01 persen (Maret 2024).
Kemudian, minyak goreng memberi andil inflasi 0,08 persen (April 2022), lalu 0,01 persen (Maret 2023).
Baca juga: BPS Jakarta minta waspadai kenaikan harga picu inflasi Idul Fitri
"Satu hal yang menarik ada piza, makanan jadi asal Italia yang juga tercatat dalam periode Maret 2024 (0,01) dan juga Maret 2023 (0,01) khususnya terkait dengan Ramadhan pada tahun-tahun sebelumnya juga tercatat menyumbang inflasi," ujar Hasanudin.
Sementara itu, pada Februari 2025 terjadi deflasi tahunan (y-on-y) di DKI Jakarta sebesar 0,59 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 103,80.
Deflasi tahunan terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks harga beberapa kelompok pengeluaran, yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 10,22 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,20 persen.
Baca juga: BPS: Sektor perdagangan sumbang 18 persen terhadap PDRB DKI Jakarta
Sementara itu, kelompok pengeluaran yang mengalami peningkatan indeks harga diantaranya kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,63 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,22 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 2,09 persen.
Lalu, kelompok kesehatan sebesar 1,40 persen; kelompok transportasi sebesar 0,45 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,27 persen; pendidikan sebesar 2,55 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,38 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 8,71 persen.
Sementara itu, tingkat deflasi bulanan (m-to-m) Februari 2025 sebesar 0,29 persen dan tingkat deflasi year to date (y-to-d) Februari 2025 sebesar 1,79 persen.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025