Jakarta (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI memberikan pelatihan bagi 35 mitra dakwah di Jakarta untuk menyukseskan Program Pesantren Marjinal, sebagai upaya menciptakan kesetaraan dan keadilan sosial bagi seluruh lapisan masyarakat.

"Semangatnya adalah mengajak semua. Pendidikan dakwah yang kita lakukan adalah pendidikan dan dakwah yang inklusif, sehingga tidak membiarkan mereka yang terstigma oleh sosial di lingkungan mereka terlupakan," kata Deputi II Baznas RI Imdadun Rahmat melalui keterangan di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Baznas cetak 224 muzaki baru lewat Program ZMart pada 2025 ini

Imdadun menjelaskan Program Pesantren Marjinal berlangsung mulai 5-27 Maret 2025 di Jakarta, dengan berbagai kegiatan pendidikan, pembinaan keagamaan, serta pemberdayaan bagi masyarakat marjinal.

"Kelompok yang masuk dalam kategori marjinal, yaitu anak jalanan, anak punk, kelompok miskin kota, kaum pemulung, penyandang disabilitas, baik netra, rungu, maupun wicara, yang ditargetkan ada 1.500 penerima program tersebut," tambahnya.

Dari data yang ada, ungkap Imdadun, sekitar 60 persen dari 16.000 anak jalanan di Jakarta tidak pernah mengenyam pendidikan formal sama sekali. Oleh karena itu, Baznas RI mencoba menghadirkan solusi pendidikan bagi mereka, terlebih di waktu Ramadhan ini.

"Kita melaksanakan pesantren mobile, pesantren yang datang menyapa mereka dan disertai dengan kegiatan-kegiatan psikososial. Jadi, mereka setidaknya dalam bulan Ramadhan ini tersentuh oleh pendidikan dan dakwah. Begitu juga dengan anak punk yang mencapai 10.000 orang," ujarnya.

Imdadun memaparkan di bulan Ramadhan ini, Baznas RI akan melatih mereka ilmu kewirausahaan dan keterampilan lainnya sebagai upaya mengurangi stigma negatif kepada kaum marjinal.

Baca juga: Baznas ubah 59 mustahik jadi muzaki lewat Balai Ternak awal 2025

Baca juga: Ketua Baznas ajak warga tak khawatir "Indonesia Gelap" dengan berzakat

"Begitu juga sekitar 3,5 juta pemulung yang ada di Jakarta itu ada di bawah garis kemiskinan. Maka, di bulan Ramadhan ini pesantren keliling kita menyapa mereka sekaligus akan memberikan bantuan modal usaha syariah," ujarnya.

Melalui upaya ini, Imdadun berharap pihaknya mampu membuka sekat-sekat yang seolah membatasi kaum marjinal, sehingga mereka memiliki akses lebih luas terhadap pendidikan dan dakwah Islam.

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025