Jakarta (ANTARA) -
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menyebut tindak kekerasan berbasis gender online (KBGO) harus dihentikan dengan berbagai upaya strategis agar tak mengganggu proses pembangunan sumber daya manusia (SDM) nasional yang tangguh dan berdaya saing di masa depan.
 
"Tren peningkatan tindak kekerasan berbasis gender online harus dihentikan dengan berbagai upaya strategis dan segera demi melindungi proses pertumbuhan setiap anak bangsa yang diharapkan mampu menjadi generasi penerus yang tangguh dan berdaya saing," kata Rerie, sapaan karibnya, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
 
Dia menuturkan bahwa KBGO meningkat selama periode Januari-Maret 2024, sebagaimana catatan SAFEnet terkait pantauan hak-hak digital di Indonesia pada triwulan I tahun 2024.
 
Di mana, aduan yang masuk pada triwulan I tahun 2024 sebanyak 480 kasus. Angka itu naik empat kali lipat dibanding triwulan I tahun 2023, yakni sebanyak 118 kasus.
 
"Pada triwulan I tahun 2024 korban KBGO usia 18-25 tahun menjadi kelompok terbanyak, dengan 272 kasus atau 57 persen, diikuti anak-anak usia di bawah 18 tahun dengan 123 kasus atau 26 persen," ucapnya.

Baca juga: Perempuan perlu miliki resiliensi digital agar terhindar dari KBGO

Baca juga: Psikolog bagi langkah penanganan tepat untuk korban KBGO

Baca juga: Anggota DPR jelaskan langkah laporkan kasus KBGO
 
Dia mengatakan bahwa bentuk KBGO yang marak terjadi antara lain ancaman penyebaran konten intim, pemerasan seksual, penyebaran konten intim tanpa izin (nonconsensual intimate image abuse).
 
"Sejumlah bentuk KBGO itu sebagian besar menyasar perempuan," ujarnya.
 
Menurut dia, catatan-catatan tersebut harus segera ditindaklanjuti dengan sejumlah langkah strategis yang mampu membangun kewaspadaan semua pihak terhadap pemanfaatan teknologi dalam keseharian.
 
Salah satunya, lanjut dia, penguatan literasi digital secara masif kepada masyarakat harus segera dilakukan.
 
"Di era digitalisasi ini, upaya penguatan literasi digital tersebut harus dilakukan sejak dini untuk menekan peningkatan jumlah korban di lingkungan anak dan remaja," tuturnya.
 
Dia mengingatkan bahwa langkah-langkah strategis dan segera harus secepatnya dilakukan agar peluang bangsa Indonesia memiliki generasi penerus bangsa yang berdaya saing di masa depan tidak hilang.
 
Dia juga berharap upaya menekan angka tindak KBGO menjadi perhatian semua pihak untuk bisa segera diatasi, dan tercipta sistem yang mampu melindungi pertumbuhan setiap anak bangsa dari dampak perkembangan teknologi.

Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024